EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Kepala Dinas PU Provinsi NTT di RRI Kupang menjadi narasumber pada acara dialog interaktif "Pemenuhan Air Minum di NTT Khususnya di Kota Kupang"





Penyediaan air minum dan air bersih adalah tanggung jawab bersama Pemerintah dan masyarakat. NTT memiliki potensi 10 milyar kubik air yg blm bisa di kelola secara baik. NTT msh mengalami defisit air bersih sbanyak 1,5 milyar kubik dan yg bisa tampung dan dimanfaatkn baru sbyk 58 jt kubik, selebihnya terbuang. Dalam dialog interaktif yg di selenggarakan oleh RRI Kupang hari ini Rabu, 13 Juni 2016, dgn Nara Sumber Kepala Dinas PU Prov. NTT, ada beberapa anggota masyrakat yg menyampaikan keluhannya tentang air bersih antara lain dari Manutapen dgn keluhan kekurangan air brsih yg tidak bisa di layani oleh PDAM Kupang, keluhan tentang pembangunan bendungan Kolhua yg msh belum ada kepastiannya bagi masyarakat, bahkan masyarakat di Kab. Malaka yg juga menyampaikan keluhannya tentang masyarakat yg terpaksa harus minum air kubangan (di daerah perbatasan Timor Leste) dll. Masih ada banyak sumber mata air seperti di Labat, Oenesu dll yg belum dikelola menjadi air bersih bagi masyarakat, bahkan ada pikiran yg disampaikn utk mengelola air limbah menjadi air bersih.

Kepala Dinas PU Prov NTT menyatakan bahwa Pemerintah khususnya Dinas PU pada dasarnya siap membantu secara teknis pengelolaan air minum dan air bersih bagi masyarakat. Hal penting yg msh harus di perhatikan adalah persoalan kelembagaan (siapa harus mengelola) yg belum jelas dan masih harus disepakati bersama penyelesaiannya. Pem Kab, Pem Prov dan Pem Kota harus duduk bersama untuk mencari solusinya. Dukungan masyarakt sangat diperlukan dengan merelakan lahannya untuk dikelola pemerintah dalam membangun bangunan-bangunan air seperti bendungan dll. Masyarakat juga harus merasa memiliki setiap bangunan yang telah terbangun dengan menjaga keamanannya sehingga tetap dapat dimanfaatkan secara maksimal.





by. Max Pedrico

Komentar