- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
POS KUPANG.COM, KUPANG - BUPATI Kupang, Ayub Titu Eki siap mempertanggungjawabkan semua pernyataannya tentang fakta dan data terkait polemik PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang. "Namanya bakalai mulut ("perang pernyataan"). Jadi kalau ada yang salah, silahkan tunjuk mana salahnya. Biar saya tahu. Saya siap mempertanggungjawabkannya," kata Titu Eki saat dihubungi Pos Kupang, Rabu (30/11/2016) malam.
Namun, lanjut Bupati Titu Eki, jika omongannya benar dan sesuai fakta, maka ada konsekuensinya juga. Dia siap menerima somasi terkait pernyataan itu. "Saya tunggu saja itu somasi secara tertulis. Nanti saya pelajari," katanya.
Bupati Ayub Titu Eki, kembali menegaskan sikapnya bahwa ia akan mempertahankan aset PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang. "Tidak ada ambil alih dan tidak ada penyerahan aset PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang kepada pemerintah pusat," tandas Titu Eki.
Ditegaskannya, sejak dulu ia dikenal keras kepala dan teguh pendirian bila mempertahankan hal yang diyakininya benar. Bahkan Titu Eki mengaku sudah biasa dicaci maki karena sering berpegang teguh pada prinsip yang benar.
"Yang komentar bilang beta keras kepala, beta bilang terima kasih. Beta berdoa untuk dia karena sonde (tidak) tahu apa yang dia katakan dan apa yang dia perbuat," katanya.
Tentang saran pimpinan DPRD Provinsi NTT agar dibentuk tim independen, Titu Eki mengatakan percuma saja. "Bentuk tim lagi, rapat lagi, keluar ongkos lagi untuk biaya makan minum dan perjalanan dinas. Dan sampai sekarang tidak ada hasil. Percuma saja. Beta mau aparat penegak hukum masuk sudah, biar periksa dan uji petik dokumen dan aliran dana terkait kepemilikan PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang," katanya.
Ia menyebut ada pejabat di Pemprov NTT yang merayunya dengan janji sejumlah proyek raksasa dengan imbalan ia harus menyerahkan aset PDAM Tirta Lontar kepada pemerintah pusat. "Jangan ajar beta dagang proyek. Beta sonde suka. Ini masalah hukum dan juga aset milik rakyat. Saya tidak mau disalahkan rakyat. Beta sempat bakalai (berkelahi) dengan menteri dan beberapa dirjen karena soal PDAM. Dan beta bilang tidak ada kompromi," kata Titu Eki.
Ia mengatakan setelah berhenti jadi bupati Kupang dan penggantinya menyerahkan aset PDAM kepada pemerintah pusat, silahkan saja. "Tapi selama saya masih jadi bupati Kupang, sonde akan beta serahkan," tandasnya.
Tindaklanjuti
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan menindaklanjuti surat dari Menteri PUPR yang akan mengambilalih pengelolaan PDAM Tirta Lontar. Pengambilanalihan itu bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Lebu Raya menyampaikan hal itu kepada Pos Kupang di sela-sela acara Rapat Koordinasi dan Supervisi Pemberantasan Korupsi di Aula Ben Mboi Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/11/2016). "Pengambilalihan itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Lebu Raya.
Dijelaskannya, sistem pemerintahan itu ada hirarki, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan seterusnya. "Jadi tidak ada kabupaten yang menjadi negara sendiri. Kita akan tindaklanjuti surat pemerintah pusat itu," katanya. Gubernur mengakui, Pemprov NTT telah menerima surat dari Menteri PUPR RI perihal pengambilalihan aset PDAM Kabupaten Kupang. (ade/yel)
sumber:
by. Max Pedrico
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar