- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MORAL-POLITIK.COM : Jalan Lingkar Luar atau Jalan Lingkar Selatan yang menghubungkan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Malaka, adalah solusi untuk memangkas jauhnya jarak transportasi orang dan barang dari Kota Kupang ke Malaka, atau sebaliknya.
Akan tetapi ruas jalan yang menjadi kompetensi pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR) ini belum semuanya dikerjakan dengan baik.
Pantauan kami dalam perjalanan Kota Kupang-Malaka pergi pulang (PP) pada Kamis dan Jumat tanggal 10 dan 11 November 2016, ada sekitar 27 Km jalan yang belum dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Betapa disayangkan ruas jalan alternatif sebagai jalan pintas untuk efesiensi bagi masyarakat ini belum menjadi perhatian serius dari Kementerian PUPR.
Sule, warga Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten TTS yang dimintai komentarnya terkait permasalahan ini berujar, kami sudah senang Pak Menteri PUPR membangun jalan kami. Sayangnya belum sepenuh hati. Masih setengah-setengah.
Sambungnya, kami memahami bahwa pemerintah masih kesulitan dana sehingga ada skala prioritas lain. Namun kiranya hal ini bisa menjadi catatan serius jika situasi keuangan negara telah kembali membaik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) NTT Andreas W. Koreh yang dihubungi melalui pesan singkat (SMS) pada Minggu (13/11/2016) siang mengatakan, bahwa jalan lingkar luar Malaka tidak ada dalam daftar jalan Provinsi. “Yang ada hanya Halilulik-Besikama,” tegas Mahasiswa Program Doktoral pada Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini.
Melihat fakta dan penjelasan Kadis PU NTT, puluhan warga Malaka dan TTS yang kami tanyai sangat mengharapkan kebijakan dari Menteri PUPR. Sebab, katanya, pada musim hujan kendaraan roda dua, empat, enam, dan delapan tak bisa tembus ke TTS dan ke Malaka.
“Kami harus mengikuti ruas jalan lama yaitu Malaka, Belu, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang. Waktunya bisa mencapai 10 jam. Sedangkan jika melalui Jalan Lingkar Luar hanya lima jam saja,” kata Zarus, warga Malaka.
Lain dengan Lukas. Dirinya berharap Menteri PUPR secepatnya menyelesaikan pembangunan jalan Lingkar Selatan yang masih tersisa 27 Km itu agar tak menghalangi animo wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang ingin mengunjugi Malaka melalui ruas jalan tersebut.
“Di jalan yang belum dikerjakan tersebut dipastikan kendaran tak bisa lewati sebab cukup terjal dan mendakinya cukup tinggi. Kendaraan yang tidak double gardan tak mungkin bisa tembus. Ini sangat merugikan kami,” tandasnya.
sumber :
by. Max Pedrico
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Terima kasih.
BalasHapus