SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Kadis PU NTT Presentasikan Profil Kinerja Daerah Irigasi Malaka


Kabupaten Malaka baru seumur jagung, namun kinerja daerah irigasinya diapresiasi sangat luar biasa oleh Pemerintah Pusat. Simak penjelasannya…

MORAL-POLITIK.COM : Dalam rangka mengikuti Lomba Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Tauladan Tingkat Nasional, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTT Andreas W. Koreh menyiapkan bahan untuk di presentasikan kepada dewan juri tingkat pusat.
Bahan tersebut telah di presentasekannya di Bogor, Jawa Barat dalam kegiatan yang dimulai dari 16-19 November yang lalu.
Pada gambaran umum, Andreas mengurai soal lokasi Malaka yang berbatasan dengan Negara Timor Leste, letaknya antara 90 48’ 0” LS dan 125 12’ 0” BT. Lama musim kemarau delapan bulan dimulai April-November, musim hujannya empat bulan dari Desember-Maret, Daerah Irigasi Malaka (DIM) meliputi enam kecamatan, dan jumlah penduduknya 183.548 jiwa.
Tentang aset Irigasi Malaka, Andreas mengurai terdiri atas Bendung sebanyak 1 buah, Bangunan Bagi sebanyak 1 buah, Bangunan Bagi Sadap 25 buah, Bangunan Sadap 114 buah, Bangunan Pelengkap 155 buah, Pintu Air 218 buah, Kantor Pengamat 1 buah, Rumah Petugas OP 5 buah, Saluran Primer 1,550 Meter, Saluran Dekunder 98,539 Meter, Jalan Inspeksi 85,750 Meter.
Menurut Andreas, DIM mendapatkan air dari Debit Andalan Sungai Benenain.
Sedangkan dasar hokum pengelolaan irigasi mulai dari Undang Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, Permen PU-PR No. 04 Tahun 2015 tengtang Kriteria dan Penetapan WS, Permen PU-PR No. 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi, dan Permen PU-PR No. 27 Tahun 2015 tentang Bendungan.
Selain itu Andreas juga mengurai perihal Kondisi DIM saat sekarang, bahwa kondisi jaringan irigasinya baik 75% (Menuju pencapaian OP Bangkit), Rusak Ringan 15%, Rusak Sedang 3%, Rusak Berat 2%. Sedangkan Tenaga OP dirincinya atas Pengamat sebanyak 2 orang, Juru 8 orang, POB 2 orang, PPA 62 orang. Totalnya 74 orang.
Untuk 5 tahun mendatang, menurut Andreas kondisi DIM adalah baik 90% (Menuju pencapaian OP Mantap). Rusak ringan 5%, rusak sedang 2%, rusak berat 3%. Sedangkan tenaga pengamat 2 orang, juru 10 orang, POB 2 orang, PPA 71 orang.
Sedangkan tentang Strategi 5 Tahun Kedepan Menuju 0 & P Mantap ngunan ukur: jaringan primer 1 buah, jaringan sekunder 4 buah. Strategi yang dilakukan berupa pengadaan kelengkapan bangunan ukur dngan kebutuhan lapangan berupa jaringan primer 4 buah dengan perkiraan biaya Rp. 80 Juta, jaringan sekunder 21 buah, perkiraan biaya Rp. 210 Juta. Total dananya Rp. 11,266 Milyar.
Untuk kelembagaannya, dana yang dibutuhkan Rp. 10,8 Milyar.
Mengenai Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Tahun 2016, kata dia, mulai dari pelaksanaan pemeliharaan rutin, pelaksanaan pemeliharaan berkala, hingga ke pelaksanaan perbaikan darurat.
Terakhir, menurut Andreas, ada 7 poin kesimpulan yang ia paparkan:
1. Kondisi kinerja petugas yang telah dicapai saat ini cukup baik, adanya tanggung jawab petugas PPA dan POB dengan pemasangan papan petugas OP di lapangan; 
2. Peningkatan Intensitas tanam dari 150% menjadi 200% dengan peningkatan produksi padi 3-5 Ton/Ha; 
3. Partisipasi petani dalam kegiatan OP semakin meningkat dngan adanya KSO dengan P3A, sehingga timbul rasa memiliki terhadap jaringan irigasi; 
4. Untuk mencapai OP mantap dalam waktu 5 tahun dibutuhkan biaya sebesar Rp. 22.066.000.000,- (22,06 M);
5. Strategi yang dibutuhkan untuk mencapai OP mantap yaitu: – Melengkapi saranan prasarana OP yang masih kurang (bangunan ukur, peil scall, rumah dinas, motor) dan lainnya. – Memberdayakan petugas OP dilapangan dengan pengetahuan yang cukup memadai lewat petaihan OP.- Meningkatkan partisipasi petani dalam pengelolaan OP melalui KSO dengan P3A/GP3A. – Memfasilitasi terbentuknya Komisi Irigasi Kabupaten Malaka. – Memfasilitasi terbentuknya P3A/GP3A/IP3Asesuai kebutuhan yang ada. – Meningkatkan koordinasi dengan lembaga yang ada di darah irigasi. – Mengupayakan sharing pembiayaan OP baik oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan P3A/GP3A;
6. Mendorong Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Malaka untuk Pembuatan Perda Irigasi; dan
7. Memotivasi kepala Desa/Lurah menyusun PERDES tentang sepadan Jaringan Irigasi.
Dari pemaparan tersebut, masuk 3 besar lomba tingkat Nasional. Menurut rencana, pada Minggu (27/11/2016) Tim Penilai Pusat akan melihat langsung DIM untuk pertimbangan lebih lanjut.

sumber:

by. Max Pedrico

Komentar

Posting Komentar