- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Kupang, Johanes David Suek, meminta agar masalah perebutan aset PDAM Kabupaten Kupang, supaya dibicarakan baik-baik. Jangan main paksa apalagi mengancam.
"Mari bicara baik-baik. Jangan buka aib di koran. Repot jadinya. Lebih baik duduk omong sama-sama untuk dicarikan solusinya," pinta Suek melalui pesan singkatnya, saat dihubungi terpisah.
Penjelasan berbeda disampaikan oleh Ketua Forum Kuan Naek Pah Timor, Metu Oematan. Ia justru menegaskan siap bersama anggota forum untuk jadi 'perisai' melindungi dan mengamankan keputusan Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, dalam mempertahankan aset PDAM Kabupaten Kupang.
"Kami rakyat Kabupaten Kupang berada di depan Pak Titu Eki. Masak aset milik rakyat kok mau dikasih gratis ke pemerintah pusat? Bayar dulu Rp 200 miliar seperti diminta Pak Sekda Kupang baru ambil," sergah Oematan dengan nada marah.
Rakyat Kabupaten Kupang, lanjut Oematan, telah merelakan pajaknya untuk dipakai membangun jaringan perpipaan dan membangun sumur bor, lalu setelah beres dan sukses, orang lain datang ambil gratis saja.
"Itu namanya Teku (perampok, Red). Abakat (pencuri, Red) yang tidak ada harga diri sama sekali. Lebih jahat dari koruptor," tukasnya kesal.
Sementara Ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gertak) Kabupaten Kupang, Absalom Ndaumanu mencurigai dugaan kasus korupsi proyek jaringan pipa Rp 140 miliar di Kantor Dinas PU dan Pera Provinsi NTT sengaja dikaburkan lalu menyodorkan Pemkab Kupang dan jajaran Direksi PDAM Kupang sebagai tumbal.
"Mainan macam begitu, tidak asing lagi bagi kami. Itu terlalu kentara. Sebaiknya KPK jangan berlama-lama. Datang dan tangkap sudah mereka yang diduga 'makan' uang proyek pipa itu," sarannya.*
sumber:
by. Max Pedrico
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar