EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Jalan Poros Tengah Kabupaten Kupang Putus Akibat Longsor, Titu Eki Minta Perbaiki


POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Puluhan desa di lima kecamatan di wilayah Amfoang dan Fatuleu terisolir karena ruas jalan Poros Tengah putus akibat longsor di tiga titik di wilayah Fatuleu Tengah dan Fatuleu Barat, Kamis (9/2/2017) dini hari.
Lima kecamatan itu adalah Fatuleu Tengah, Fatuleu Barat, Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, dan Amfoang Timur.
Kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Kecuali sepeda motor. Para pengguna jalan yang terjebak, terpaksa melakukan estafet angkutan dengan menggunakan jasa sepeda motor ojek.
"Memang benar. Jalan Poros Tengah sudah putus. Ada tiga titik. Saya sudah minta segera kepada Dinas PU Kabupaten Kupang segera berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X supaya diperbaiki," jelas Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, Kamis (9/2/2017) sore.
Titu Eki menegaskan jalan yang putus itu bukan karena gagal konstruksi tetapi karena bencana lama yaitu terjadinya pergerakan tanah dasar atau longsor. Akibatnya badan jalan ambles dan putus.
Kadis PU Kabupaten Kupang, Jhony Nomeseoh, membenarkan peristiwa bencana tanah longsor yang menyebabkan tiga titik ruas Jalan Poros Tengah ambles dan putus total.
"Tim dari Balai Jalan Nasional X, kontraktor, Dinas PU Provinsi NTT serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah turun ke lokasi. Dan laporan segera dikirim ke pusat agar secepatnya diperbaiki," jelas Nomeseoh.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang hendak bepergian ke arah utara daratan Amfoang atau sebaliknya dari Amfoang ke Kupang, supaya menggunakan jalan alternatif dari Kecamatan Takari.
Beberapa warga Fatuleu dan Amfoang, yaitu Simon Amekan, Ny. Sofia Uda, Klemens Tlonaen, Siktus Afoan, yang dihubungi terpisah meminta Pemkab Kupang dan Pemprov NTT agar segera memperbaiki ruas Jalan Poros Tengah itu.
"Tolong diperbaiki Pak. Biar ada mobil yang bisa lewat. Supaya mobil bisa angkut dan distribusi sembako ke pasar-pasar," pinta Ny. Sofia Uda, salah satu pedagang yang sering berjualan di sejumlah pasar tradisional di Fatuleu dan Amfoang.
"Kalau lewat Takari, ongkos angkutan bisa 4 kali lipat. Sebaiknya dibuka jalan alternatif pakai alat berat," Simon Amekan dan Klemens Tlonaen.
Sedangkan Siktus Afoan minta supaya instansi terkait segera perbaiki. Jangan menunggu lama.
"Jangan tunggu lama. Segera diperbaiki supaya kami jangan susah. Kalau pakai Jalan Poros Tengah, kami butuh 1 jam sampai. Tapi kalau lewat Takari, butuh 3,5 jam baru sampai. Capek sekali," keluh Afoan.
sumber:


Komentar