- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KSPN Labuan Bajo,Jembatan Palmerah,Bandara Komodo,Industri Garam,Pos Lintas Batas Negara, dan Bendungan merupakan isu yang dibahas dalam Ratas dengan Presiden RI - Joko Widodo.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Untuk mengevaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan
Program Prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Presiden RI Joko Widodo
menggelar Rapat Terbatas (RATAS) dengan Pemerintah Provinsi NTT. RATAS yang
digelar Kamis, 16 Februari 2017 di Kantor Presiden Jakarta juga dihadiri oleh
Wakil Presiden, para Menko, Sekretaris Kabinet dan para Menteri terkait,
sementara dari Pemerintah Provinsi NTT dihadiri oleh Gubernur NTT, Sekda
Provinsi NTT, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang serta beberapa
pimpinan OPD Provinsi NTT.
Gubernur NTT - Frans Lebu Raya pada RATAS tersebut memaparkan
beberapa isu terkait dengan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program
Prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Isu-isu tersebut sebelumnya telah
dibahas melalui dua kali Rapat Pra-RATAS yang diselenggarakan oleh Sekretariat
Kabinet sebelumnya. Salah satu Rencana Program Prioritas adalah Pembangunan
Jembatan Pancasila Palmerah yang dilengkapi turbin pembangkit listrik tenaga
arus laut.
Petunjuk dan arahan Presiden sekaligus sebagai kesimpulan RATAS
secara lengkap adalah sebagai berikut:
KESIMPULAN RATAS
1. Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo.
§ Badan otoritas sudah siap setelah proses penyelesaian izin
pemanfaatan lahan selesai segera setelah ada permintaan pemerintah daerah
§ Pelabuhan marina mulai di bangun bulan maret 2017 dan juga
akan dibangun tempat labuh yach
§ Untuk meningkatkan kawasan marina, belabuhan , dan yach
maka rencana pengalihan pelabuhan pelindo dan TPI
§ Penataan kota Labuan Bajo dan pembangunan pasar souvenir yang
repesentatif
§ Perlu ada gerakan kebersihan terutama terkait sampah plastic
§ Harus ada upaya intensif membina masyarakat untuk memanfaatkan
peluang pariwisata
§ Untuk memperindah kota Labuan Bajo, maka ditugaskan Kementrian
Pariwisata, PUPR dan Perdagangan melakukan upaya didukung pemerintah Provinsi
dan Kabupaten.
2. Bandara Komodo.
§ Bandara Komodo siap menjadi bandara internasional yang
pengelolaannya melalui kemitraan dengan Swasta
§ Landansan pacu siap diperpanjang menjadi 2.200 m disertai
pembebasan lahan.
3. Jembatan Pancasila
Palmerah.
§ Tinggal kesepakatan harga listrik mitra Belanda yang
diharapkan mencapai kesepakatan 14 cent per kwh.
CEO Tidal Bridge BV – Indonesia, Latif Gau yang sedang berada di
Belanda ketika dihubungi semalam menyampaikan bahwa Saya Sdh soal harga 14 cent
per kwh itu bisa lebih murah lagi tergantung skema pembiayaan yang masih akan
dibahas lebih teknis lagi antara Pemerintah Indonesia dengan investor. Harga
jual listrik bisa sangat murah kalau skema pembiayaan B to B atau G to G
dengan bunga rendah.
§ Pembangunan fisik jembatan didukung sebagai upaya meningkatkan
pegembangan enerfi terbarukan yang dapat menjadi model serta mendukung arus
barang dan orang dari wilayah Adonara –Flores dan sebaliknya.
§ Akan didorong pengembangan listrik melalui kemitraan bisnis
to bisnis
4. Pos Lintas Batas Negara
(PLBN).
§ Operasional PLBN dan dukungan pemangunan pasar tetap
dilanjutkan.
§ Untuk pengembangan ekonomi maka pengembangan segi tiga
pertumbuhan tetap dikembangkan yang diawali dengan kerjasama pendididikan,
peternakan dan perikanan.
§ Untuk mendukung segitiga pertumbuhan, maka Bolok dikembangkan
sebagai Kawasan Industri yang akan mendukung pengemangan suplay logistic blok
marsela.
5. Industri Garam.
§ Pengembangan garam sangat penting.
§ Pengembangan garam Teluk Kupang sudah dimulai 40 ha oleh PN
Garam akan ditambah 100 Ha dan kedepan dikembangkan setelah persoalan lahan
dengan pemegang HGU diselesaikan melalui proses status lahan terlantar.
6. Bendungan.
§ Bendungan didukung pengembangannya dari rencana 7 menjadi 10
buah. Rencana penambahan 3 bendungan adalah: 1) Bendungan Wola Pare di
Kabupaten Sumba Barat Daya, 2) Bendungan Waebara di Kabupaten Sumba Timur dan
3) Bendungan Wae Koe di Kabupaten Ngada.
§ Persoalan lahan harus dituntaskan.
§ Disamping pengembangan bendungan, maka untuk mencegah tenaga
kerja keluar, perlu mengoptimal pemanfaatan lahan kering dengan pengembangan
jambu mete, sukun dan mangga.
sumber :
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar