EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Sanusi Bantah Kerjakan Embung Asal Jadi Kadis Lingkungan Hidup Belu Minta PPK Cek


POS KUPANG.COM, ATAMBUA- Pimpinan CV. Perdana, Sanusi membantah jika jebolnya embung-embung di Kabas Laran, Dusun Lamusu A, Desa Menleten akibat buruknya kualitas pekerjaan alias kerja asal jadi.
"Bukan karena kualitas pekerjaan tapi karena tanggul di bagian atas embung jebol sehingga airnya melimpah ke embung dan terkikis," katanya saat dihubungi Pos Kupang melalui ponselnya, Senin (20/3/2017).
Menurutnya, jebolnya embung tersebut lebih kepada faktor alam dan pihaknya sudah mendapat laporan bahwa sudah melihat langsung kondisi embung tersebut. "Itu faktor alam. Dan, kami sudah cek semua. Kami lagi tunggu alat untuk perbaiki," ujarnya.
Dikatakannya, embung yang dikerjakan dengan anggaran Rp 100 juta lebih ini milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tahun anggaran 2016. "Anggarannya Rp 100 juta lebih. Uangnya masih belum terima dan masih dalam masa pemeliharaan sampai Juni 2017," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belu, Yohaneta Mesak, MM mengatakan, memerintahkan penjabat pembuat komitmen (PPK) proyek pembangunan embung di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim) untuk mengecek kondisi embung itu.
Pasalnya, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan informasi jebolnya embung tersebut. "Besok saya minta PPK cek ke lokasi, karena belum ada laporan yang masuk," katanya ketika dikonfirmasi Pos Kupang, Selasa (21/3/2017).
Petani sawah sekaligus pemilik lahan di Kabas Laran, Dusun Lamasi A, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu, Alexander Taek merasa kecewa. Dia kecewa lantaran embung yang baru selesai dibangun di atas lahannya sudah jebol. Padahal, embung tersebut baru selesai dikerjakan tiga bulan lalu.
Ketika ditemui Pos Kupang di embung itu, Sabtu (18/3/2017), Alex mengungkapkan betapa dirinya kecewa setelah mengetahui embung yang baru dibangun itu sudah jebol. Sebagian lahannya yang diserahkan bersama petani lainnya dianggap sia-sia, karena belum sempat menggunakan airnya, embung sudah rusak lagi.
Dia menduga, jebolnya embung itu bisa saja karena pemadatan tanah pada sisi yang jebol tidak dilakukan dengan baik. Hal ini menyebabkan seluruh air yang masuk ke dalam embung, langsung keluar lagi ke dalam kali.
"Kita tidak tahu persis mengapa jebol tapi kelihatannya tanah di bagian bawah itu kurang padat sehingga ketika air tergenang tinggi langsung jebol," katanya. 
 
sumber:

Komentar