EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Beberapa Titik Ruas Jalan Jalur Tengah Kabupaten Kupang Kembali Rusak Karena Longsor

Ilustrasi


POS KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis memantau kondisi ruas jalan poros tengah Kabupaten Kupang, Selasa (9/5/2017) siang.
Fary Francis didampingi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang, Bambang Nurhadi sebagai pemilik proyek dan rombongan.
Dalam pemantauan tersebut, Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis dan rombongan berhenti di beberapa titik ruas jalan yang rusak karena tanah longsor.
Terhitung sekitar delapan titik ruas jalan yang longsor dan rusak, bahkan membuat ruas jalan putus tetapi sudah ada pekerjaan perbaikan pelebaran sehingga kendaraan bisa lewat.
Ruas jalan poros tengah Kabupaten Kupang ini sudah berupa jalan aspal hotnix mulai dari pertigaan Takari hingga ke Desa Oenaneu, Krcamatan Takari. Di wilayah Desa Oenaneu, sekitar lima kilometer lebih masih berupa jalan tanah karena belum dihotmix.
Namun, dua alat berat terlihat melakukan pekerjaan penggusuran di ruas jalan tersebut. Beberapa pekerja juga ada yang sedang membangun tembok penahan badan jalan.
Saat sampai di Desa Oenaneu, Ketua Komisi V DPR RI, Farry Francis kemudian berdialog dengan beberapa warga yang berada di sekitar badan jalan. Kepada Farry Francis, para warga mengaku senang karena akses jalan raya ke kampung mereka sudah dibuka pemerintah.
Kepada wartawan Komisi V DPR RI, Farry Francis menjelaskan, kegiatan kunjungan dirinya memantau pekerjaan dan kondisi ruas jalan poros tengah Kabupaten Kupang merupakan bagian dari kegiaran reses sebagai anggota DPR RI.
"Kedatangan saya untuk melihat langsung perkembangan pekerjaan jalan poros tengah Kabupaten Kupang. Hasil pemantauan memang berapa titik di ruas jalan ini longsor dan kami minta supaya segera ditangani," kata Fary Francis.
Meski demikian, kata Farry Francis, untuk kelanjutan pekerjaan ruas jalan poros tengah tersebut, fokus pekerjaan yang diusulkan pihaknya di tahun 2017 adalah pembangunan jembatan dan pembukaan ruas jalan baru diikuti pengerasan. Sehingga ruas jalan poros tengah bisa tembus sampai ke wilayah perbatasan dengan Negara Timor Leste di Oepoli.
"Panjang ruas jalan poros tengah Kabupaten Kupang adalah 124 kilometer. Saat ini yang sudah dibuka dan dihotmix baru sepanjang 42 kilometer. Masih ada 80-an kilometer yang belum dibuka jalannya dan dihotmix," kata Fary Francis.
Karena itu, kata Fary Francis, pihaknya pengusulkan lanjutan pekerjaan berupa pembukaan jalan sepanjang 80-an kilometer supaya bisa segera tembus sampai ke Oepoli, Amfoang Utara di wilayah perbatasan dengan negara Timor Leste.
Sementara untuk ruas jalan yang sudah dihotmix, supaya difokuskan pada pekerjaan jembatan terutama jembatan di Kali Mas yang cukup panjang.
Sementara untuk ruas jalan yang longsor, tambah Fary Francis, agar segera diperbaiki. Supaya akses jalan tidak putus dan masyarakat bisa tetap memanfaatkan kondisi ruas jalan secara optimal.
Sementara Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang, Bambang Nurhadi mengatakan, kerusakan badan jalan di beberapa spoting akibat tanah longsor merupakan hal teknis. Longsor terjadi karena kondisi tanah yang labil atau disebut tanah bidang kelincir.

"Untuk lokasi yang longsor, kami selalu siap untuk melakukan perbaikan bila terjadi secara tiba-tiba. Tetapi fokus pekerjaab berikutnya, sesuai dengan usulan Ketua Komisi V DPR RI yakni pekerjaan jembatan dan pembukaan jalan baru supaya jalan Poros Tengah Kabupaten Kupang segera tembus ke wilayah perbatasan di Oepoli," kata Bambang.
Bambang menambahkan, pihaknya sudah memiliki tim khusus yang akan melakukan pengkajian teknis untuk mengatasi masalah jalan rusak akibat longsor.
"Curah hujan yang tinggi tahun ini memang mengakibatkan longsor dan kerusakan infrastruktur. Tapi kita tidak bisa salahkan alam," kata 
Bambang.

Setelah memantau perkembangan pekerjaan jalan poros tengah Kabupaten Kupang, Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis bersama rombongan melanjutkan kegiatan reses dengan memantau perkembangan pembangunan Bendungan Reknamo di Kecamatan Kupang Tengah.
sumber:

Komentar