SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Pertama di Indonesia, NTT bangun jembatan dengan turbin 300 MW



Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah membangun jembatan sepanjang 800 meter yang menghubungkan wilayah Larantuka dan Adonara. Uniknya, di bawah jembatan ini akan diisi turbin yang mampu menghasilkan tenaga listrik hingga 300 MW.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengungkapkan, pembangunan jembatan yang diberi nama Palmerah Pancasila ini memiliki banyak fungsi. Nantinya, Jembatan Palmerah Pancasila tidak hanya menjadi jalur penyeberangan masyarakat NTT di kota wilayah itu.
"Jembatan ini nanti menjadi konektivitas antar pulau, lalu sumber energi, dan akan menjadi objek pariwisata. Selama ini masyarakat selalu nyebrang dengan perahu kecil, dengan ada jembatan maka akan lebih nyaman dari pulau ke pulau."
"Tidak perlu lewat laut, keamanan dan keselamatan mereka lebih bagus," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, belum lama ini. 
Keberadaan turbin di bawah jembatan, kata Frans, merupakan cara Pemprov NTT menghadirkan energi baru terbarukan di wilayahnya. Melalui kekuatan arus laut yang dimiliki wilayah itu, maka mampu menghasilkan energi yang besar. Dengan begitu, tidak ada lagi kekurangan listrik di NTT. 
"Sekarang baru 57 persen (terpenuhi) kebutuhan dari listrik rumah tangga. Nah kalau nanti jadi itu sebenarnya bisa memenuhi kekurangan keseluruhan rumah tangganya," jelasnya.
Tambahan listrik itu juga nantinya mampu menghadirkan banyak investor ke wilayah itu. Karena, industri yang mereka bangun tak perlu khawatir dengan keterpenuhan listrik yang ada. "Dengan penambahan listrik ini maka industri akan masuk (ke NTT)," terangnya.
Mengenai pembangunan proyek jembatan ini sendiri, lanjut Frans, dikerjakan oleh tiga pihak. Yakni mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan swasta.
"Pembangunnya nanti oleh pihak ketiga, investor. Menurut mereka anggarannya sekitar 175 juta USD untuk jembatan dan listrik hingga rampung," lanjutnya.
Frans berharap proyek Jembatan Palmerah Pancasila tak mengalami kendala, sehingga masyarakat NTT bisa menikmati langsung keberadaannya. 
"Pembangunan kontruksi itu 18 bulan. Ini jembatan belum ada (di Indonesia) dan pertama kali, diharapkan sukses dan menjadi contoh tempat lain," pungkasnya.

sumber:

Komentar