- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KUPANG, TIMEX – Pembangunan bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi Kecamatan Makuluk Mesak Kabupaten Belu, hingga, Senin (12/6) progres fisik mencapai 61 persen, dari target 49 persen. Bendungan yang sesuai rencana selesai pada 31 Desember 2018 itu, ditargetkan selesai lebih cepat, yakni bulan Juni 2018.
Bambang Daryono, Tim Leader Konsultan Supervisi PT Indra Karya (Persero) didampingi koordinator Tim Leader Iwan Wahyu Widodo dan Kepala Proyek PT Nindya Karya (Persero), Ahmad Dairobi kepada wartawan di lokasi proyek, Kamis (15/6) menjelaskan, pelaksanaan proyek hingga 12 Juni 2017 telah mencapai 61 persen. Persentase tersebut merupakan 11 persen diatas target atau terjadi devisiasi plus 11 persen.
“Sampai sekarang kita sudah bisa melampaui target yang telah disepakati dengan pihak pemberi kerja dalam hal ini Balai Wilayah Sungai melalui Satker Bendungan II. Jadi secara pencapaian kita sudah bisa melebihi walaupun kita melalui beberapa kendala di lapangan. Tapi secara umum kita sudah bisa melampaui target yang ada dan walaupun kemarin ada tantangan musim hujan yang diluar normal, curah hujan yang lebih tinggi tapi kita sudah antisipasi bersama sehingga kita bisa mencapai target tersebut dengan strategi-strategi dengan tambahan jam kerja dan tambahan peralatan. Sehingga target masih bisa melampaui,” kata Bambang.
Diakui, memasuki libur Lebaran, secara umum progres akan menurun. Namun tim kontraktor yakni PT Nindya Karya (Persero) yang terdiri dari beberapa tim yakni tim Bali, Jawa dan NTT yang mempunyai hari besar keagamaan masing-masing, sehingga pekerjaan tidak akan terganggu. “Seperti ini mau memasuki hari besar Lebaran, jadi yang muslim tetap mengambil hak cuti, tetapi yang tim Bali dan NTT tetap bekerja. Tanggal 25 dan 26 libur sesuai tanggal merah, 27 sudah mulai bekerja lagi. Walau memang ada penurunan tapi itu tidak akan mengganggu banyak terhadap target-target yang telah disepakati. Jadi itu pengaturan strategi di dalam menghadapi liburan Lebaran. Tim Jawa selama 11 hari libur, tapi masih ada tim Bali dan NTT yang tetap bekerja,” urainya.
Menurut Bambang, pihaknya masih punya tabungan 11 persen, sehingga dari segi target pencapaian tidak mengkhawatirkan target yang akan dicapai.
“Selesai Lebaran kita akan berlari lebih kencang lagi. Karena memang kita diharapkan bisa selesai lebih cepat daripada jadwal yang ada. Secara jadwal yang ada kita selesai 31 Desember 2018. Tapi diharapkan kita bisa bekerja lebih cepat lagi dan itu tantangan kami bersama, baik konsultan dan kontraktor. Kontraktor sudah siap untuk mencapai percepatan yang ada. Dengan sendirinya baik jam dan peralatan akan selalu diawasi secara ketat. Bila perlu jam akan ditambah. Sekarang sudah dua shift. Kalau mau lihat progres sekarang, tidak sampai akhir tahun 2018 sudah tercapai,” katanya.
Menurut Bambang, pekerjaan utama yang bobot besar adalah penyelesaian timbunan. Saat ini telah mencapai elevasi 56 untuk inti dengan target elevasi 76,5. “Timbunan random sudah elevasi 58. Bendungan ini dibangun tipe urugan. Material inti pada zona 1 terdiri dari material empung. Material inilah yang akan menahan rembesan air. Zona 2 yaitu zona timbunan random dan zona 3 yaitu zona timbunan riprep. Ini fungsinya untuk melindungi permukaan daripada timbunan terutama di daerah hulu,” jelasnya.
Sementara, Iwan Wahyu Widodo menjelaskan, dalam pelaksanaan pekerjaan ada beberapa kendala non teknis. Ada beberapa tempat yang masyarakatnya tidak mau karena berhubungan dengan adat. Beberapa tempat yang akan dieksploitasi pada zona 3 tidak bisa dilaksanakan karena masalah adat. Namun secara keseluruhan dari kontraktor masih bisa melaksanakan pekerjaan tersebut.
Ia menjelaskan, manfaat pembangunan bendungan Rotiklot yakni penyediaan air untuk irigasi, suplai air bersih dan pengendalian banjir bagi masyarakat Kabupaten Belu. Sementara tujuan pembangunan bendungan adalah upaya penyediaan air untuk lahan irigasi seluas 139 hektare padi dan 500 hektare palawija, pengendalian banjir daerah hilir kawasan Ainiba serta suplai air baku untuk masyarakat dan pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik.
Pelaksana pekerjaan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Universal Suryaprima (KSO) dengan konsultan supervisi PT Indra Karya (Persero), PT Patria Jasa Nusaprakarsa dan PT Agra Pasca Rencana KSO. Sumber dana APBN tahun anggaran 2015-2018 dengan nilai kontrak Rp 470.535.000.000 selama 1.110 hari.
sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar