- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Warga Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, setiap hari "makan debu" dari proyek jalan nasional yang menghubungkan desa itu ke Bendungan Raknamo.
Warga yang bermukim di sepanjang sisi kiri kanan jalan proyek tersebut setiap hari membersihkan debu yang beterbangan masuk hingga ke rumah mereka.
Bahkan anak sekolah yang melintasi kawasan ini hanya menutup mulut dan hidung menggunakan tangan tanpa masker mulut.
Pantauan Pos Kupang di jalur jalan Manusak-Raknamo, Kamis (7/9/2017), kendaraan truk pengangkut material sejak masuk cabang Jalan Negara Timor Raya sudah terlihat debu beterbangan.
Para warga yang melintasi jalur ini, baik yang berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua, harus menutup mulut dan hidung.
Debu yang terbawa angin masuk ke halaman dan rumah warga.
Di beberapa rumah terlihat debu menempel di kaca jendela juga di lantai rumah dan peralatan dapur.
Salah satu warga Manusak,Robi (siswa kelas II SMAN Naibonat), mengakui selama ini jika diri ke sekolah berjalan kaki melewati jalan yang sedang dikerjakan ini. Dirinya tidak menggunakan masker mulut ketika melintasi jalur ini dan kendaraan truk setiap jam selalu melintas dan debu beterbangan.
"Ya, saya selalu tutup mulut dan hidung dengan tangan saja. Saya tidak ada sapu tangan dan masker mulut. Rambut penuh dengan debu termasuk sepatu dan pakaian seragam. Sekarang musim angin lagi jadi saya setengah mati. Rumah-rumah yang ada di pinggir jalan penuh dengan debu," katanya.
Warga lainnya, Marsela mengaku dampak dari debu proyek jalan itu, mereka setiap hari harus membersihkan kaca, lantai juga perabot rumah karena terkena debu.
Bahkan anak-anak balita mengalami batuk pilek akibat menghirup debu dari jalan tersebut.
Dirinya belum mengetahui kapan jalan tersebut dihotmix sehingga mereka terbebas dari debu yang beterbangan ditiup angin.
Bupati Kupang, Dr. Ayub Titu Eki, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya mengakui proyek jalan itu membuat warga sekitar mendapat imbasnya.
Terhadap kondisi ini, Ayub Titu Eki mengharapkan agar pengelola proyek menyediakan masker mulut buat warga sekitar jalan itu sehingga tidak mengalami penyakit.
"Ya, harusnya pengelola proyek menyediakan masker apalagi di jalur itu ada anak-anak sekolah. Memang dampaknya cukup besar karena debu yang beterbangan ditiup angin," kata Titu Eki.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar