- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
BORONG, TIMEX – Jembatan Wae Laku di ruas jalan trans Flores Ruteng-Borong segera dibongkar untuk direhab. Alasannya, jembatan yang kini sudah berusia 30 tahun itu, sudah tidak layak pakai.
Jembatan yang terletak di Desa Nanga Labang Kecamatan Borong itu, dibangun tahun 1987. Untuk sementara, kontraktor pelaksana sedang mengerjakan jalan dan jembatan darurat di aliran kali Wae Laku. Sehingga nantinya bisa digunakan oleh semua jenis kendaraan yang hendak melintas dan menyeberang kali Wae Laku.
Kepala Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang Wilayah III, Ori Patote kepada Timor Express di Borong, Senin (18/9) lalu menjelaskan, lantai jembatan Wae Laku akan dibongkar. Itu karena secara teknis, bangunan jembatan yang ada sudah tidak layak lagi. Jika dibiarkan, akan membawa bencana.
“Dalam berapa hari ke depan, lantai jembatan akan dibongkar. Termasuk besi alas bagian bawah lantainya diganti. Juga sudah diantisipasi jalan darurat melintas dibawa kali,” kata Ori.
Dia menyampaikan permohon maaf kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan, karena dengan adanya aktivitas perbaikan jembatan, perjalanan terganggu. Kata dia, pekerjaan lantai jembatan akan memakan waktu hingga 15 Desember 2017. Apa yang dilakukan itu, dalam rangka membenahi infrastruktur jalan agar tidak terganggu ke depannya.
Ori menjelaskan, pekerjaan jembatan menelan dana sebesar Rp 4 miliar lebih. Di mana, bersamaan dengan paket proyek pekerjaan jembatan kali mati di Kelurahan Rana Loba Kecamatan Borong. Walau lupa nama kontraktor pelaksana, namun Ori menyebut kontraktornya berasal dari Bima-NTB.
“Dana untuk kerja jembatan Wae Laku ini satu paket dengan pekerjaan jembatan kali mati Borong. Saya juga sudah meminta kontraktor pelaksana untuk bekerja lebih cepat dan sesuai target waktu. Tapi saya yakin jembatan Wae Laku bisa selesai dalam waktu satu bulan ke depan. Karena hanya bongkar lantainya saja,” ujarnya.
Selain jembatan, tahun 2017, pihaknya sudah memperbaiki dan memperlebar ruas jalan negara. Itu mulai dari Kecamatan Rana Mese sampai ke Kecamatan Kota Komba. Jalan yang berlubang juga sudah diatasi, dengan ditutup menggunakan hotmix. Sehingga, sejumlah titik yang dulunya rusak sudah mulus.
Warga Desa Nanga Labang, Feri dan Kanisius kepada Timor Express, Rabu (20/9) berharap agar pekerjaan jembatan Wae Laku bisa selesai tepat waktu. Sehingga tidak mangkrak dan ke depan aktivitas lalu lintas tidak terganggu. Mereka juga berharap, hasilnya berkualitas. Peran pengawas juga sangat dibutuhkan.
“Bagus juga kalau jembatan ini direhab. Karena selama ini, kita rasa goyang kalau ada kendaraan yang melintas. Ini artinya, jembatan ini yang sudah tidak beres dan perlu direhab. Kita juga sangat berharap, kontraktor tidak asal kerja,” pinta mereka.
Pantauan Timor Express, Rabu (20/9) disamping bangunan jembatan Wae Laku, pihak kontraktor sudah bangun jalan alternatif. Dibawa aliran kali Wae Laku juga sudah mulai bangun jembatan darurat dengan memasang gelagar agar bisa dilintasi kendaraan.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar