EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Membandingkan Jembatan San Fransisco Dengan Pancasila Palmerah


MORAL POLITIK : Jembatan Pancasila Palmerah yang akan di bangun di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih moderen dari Jembatan San Fransisco di Amerika Serikat.
Keunggulan dari Jembatan Pancasila Palmerah terletak pada fisiknya yang fleksibel atau bisa di buka dan di tutup untuk memberikan kesempatan kepada kapal besar yang akan melintasi Selat Gonzalo, dan diletakkannya turbin listrik untuk menggerakkan arus listrik energi baru terbarukan berkekuatan di atas 300 Megawatt (MW).
Tak bisa di pungkiri bahwa pembangunan jembatan di Selat Gonzalo terinspirasi dari Jembatan San Fransisco — tak ada hal baru di planet ini — semua yang terjadi adalah pengulangan-pengulangan — tapi kekhasan Jembatan Pancasila Palmerah terletak pada turbin listrik untuk menggerakan arus listrik energi baru terbarukan dari kekuatan arus laut di Selat Gonzalo yang terbersit seonggok alkisah itu.
Bagaimana sesungguhnya perbandingan antara kedua jembatan tersebut, media ini berkesempatan mewawancarai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Provinsi NTT Andreas W. Koreh di Kantor Dinas PU-PR NTT beralamat di Kantor Gubernur NTT Pertama, Jl. Basuki Rahmad, Kota Kupang, Jumat (1/9/2017) pukul 11.30 WITA.
Berikut ini petikan wawancara dan jawaban Kadis Andreas.
Sebulan yang lalu Anda bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Pengurus Perkemi NTT dan atlet berkesempatan ke Amerika Serikat. Dari sejumlah update status di media sosial Facebook, rombongan NTT menyempatkan diri untuk melihat dari dekat jembatan San Fransisco, bisakah diceritakan kekhasan Jembatan San Fransisco?
Jembatan San Fansisco yang kami lihat itu memang menghubungkan dua pulau juga; Golden Gate Bridge itu. Dia semata-mata untuk menghubungkan dua titik. Besarnya beda sekali, satu kapal besar bisa lewat. Kalau Jembatan Pancasila Palmerah tingginya hanya tujuh sampai delapan meter sehingga kapal-kapal nelayan bisa lewat. Kalau di sana kapal-kapal besar bisa lewat. Sangat tinggi, dan panjangnya sekitar 2.300 sampai 2.400 meter.
Kalahnya Jembatan San Fansisco tidak ada turbin listrik untuk menggerakkan arus listrik energi baru terbarukan berkekuatan hingga 300 MW, ‘kan?
Tapi value added (nilai tambah) dia pada sektor pariwisata. Di sana ada Pulau Alcatraz, penjaranya juga bernama Alcatraz. Penjara ini paling kejam dan di takuti di dunia, yang sekarang ini bukan lagi jadi penjara, tapi sudah menjadi tempat wisata. Mau ke situ saja, paling tidak tiga bulan sebelumnya sudah membeli tiket baru kita bisa masuk. Jadi mereka menjual jembatan itu untuk kepariwisataan. Sehingga memang berbeda, tapi fungsi jembatan sama, menghubungkan dua titik. Kemudian mereka membuat jembatan itu pada tahun 1935-1938, jadi selama tiga tahun.
Arsiteknya hebat bernama Joseph Strauss, anak-anak teknik sipil pasti tahu. Sebab kalau bicara tentang tekanan itu ada Teori Strauss. Tapi pada tahun 1980-an mereka membangun satu jembatan lagi yang lebih panjang dari Golden Gate Bridge yang berwarna merah, tapi tampaknya lebih ringan. Kalau Golden Gate Bridge ini besar sekali. Dia pakai kabel diameternya 94 Centimeter, kabel-kabel itu terdapat dalam bungkusan sebesar itu. Kabelnya sangat panjang, mereka sambung dari ujung ke ujung.
Jadi kalau bicara soal Jembatan San Fransisco dengan Pancasila Palmerah sama fungsinya tapi value added atau nilai tambahnya berbeda.
Apakah value added itu merupakan ciri khas jembatan-jembatan, termasuk Jembatan Suri Madu di Jawa Timur?
Tentu ada ciri khasnya. Misalnya di San Fransisco, Suri Madu kalau orang ingin melewatinya harus membayar, sedangkan Jembatan Pancasila Palmerah orang lewat tak perlu bayar. Tapi keuntungannya dari mana, dari listrik. Kenapa? Karena arusnya kuat sekali.
Pada prinsipnya fungsi jembatan di mana-mana sama, yaitu menghubungkan dua titik. Saya menduga kalau Jembatan San Fransisco kaitan dengan pariwisata karena ada Pulau Alcatraz. Di sini gelombangnya sangat besar, banyak Anjing Laut dan Ikan Paus, sehingga orang yang masuk ke penjara ini tak mungkin bisa melarikan diri. Menurut cerita ada orang yang pernah lari tapi tidak pernah sampai di darat. Kalau kita lihat jaraknya dekat tapi sebenarnya jauh sekali.
Apa yang sangat menonjol di San Fransisco?
Kesan kami sebelumnya adalah Kota Pariwisata, sebenarnya yang paling menonjol di sana adalah penegakan hukum (law enforcement). Sebab selama kami hampir 10 hari di sana tak pernah lihat Polisi di Jalan. Orang begitu takut melanggar hukum. Yang kedua, tidak ada macet di sana, Kota yang kami tinggal itu cenderung sepi, malah saya katakan bahwa Kota Kupang terlalu bising. Di sana pada Pukul 21.00 sudah sepi, tak ada apa-apa lagi di jalan. Orang tak ada yang berkeliaran di jalan, paling di tempat pertokoan.
Adakah hal unik lainnya?
Di sana penataan kotanya sangat bagus, penataan rumah-rumahnya apalagi, tak ada orang-orang yang berdiri kongko-kongko di jalan, tentu berbeda dengan kita di sini. Rumah di sana kecil-kecil, tapi kalau kita tanya harganya 1 Juta atau 1,5 Juta.
Rp. 1 Juta, dan Rp. 1,5 Juta?
Oh tidak, 1 juta dollar, dan 1,5 juta dollar, kalau dikalikan dengan Rp. 13 ribu sudah berapa harganya?
Penataan kotanya juga sangat bagus, paling tidak kami tidak pernah temukan kemacetan di sana.
sumber:

Komentar