EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Pantau Proyek Jalan Betun-Fahiluka, Anggota DPRD Malaka Pesimis


Waktu pengerjaan proyek ruas jalan Betun-Fahiluka sepanjang 8.3 Km di Kabupaten Malaka, diperpanjang 40 hari kerja.
Adendum penambahan waktu pengerjaan proyek senilai Rp 21 miliar itu disetujui.
Saat ini pengerjaan dilanjutkan.

Pada Rabu (27/9/2017), anggota DPRD Kabupaten Malaka, Hendri Melki Simu memantau pelaksanaan proyek tersebut.

Politisi Partai Golkar ini pesimis pekerjaan selesai dalam waktu 40 hari.
Dia mendesak kontraktor untuk menambah jumlah pekerja dan alat berat untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan proyek.
"Waduh, parah. Di segmen I dan II tidak ada pekerjaan. Di segmen III dan IV ada pekerjaan tapi hanya pengerjaan talud dan drainase. Itu pun tukangnya tak sampai sepuluh. Padahal ruas jalan yang belum di pasang talud dan drainase masih panjang," ujarnya.
"Belum lagi, lantai drainase sepanjang jalan tersebut belum ada yang dicor. Ini kita belum bicara agregat jalan yang masih B dan bahkan separuh masih C. Ini kapan mau agregat A dalam dihotmix. Belum lagi saya lihat alat beratnya sangat kurang. Saya pesimis jika dalam waktu 40 hari sesuai adendum bisa selesai," tambahnya.
Melki menemukan adanya pengerjaan talud dengan campuran 150 skop pasir dicampur 1 sak semen.
Dia sempat menasehati para tukang untuk tidak lagi melakukan hal itu karena akan mengurangi kualitas pekerjaan.
"Saya temukan di segmen IV ada tukang yang mengerjakan talud dengan perbandingan campurannya 150 skop pasir berbanding 1 sak semen. Ini kalau banjir datang talud semua habis dibawa," ujarnya sambil menggelengkan kepalanya.
Anton Nule dan Ferdi Bana, keduanya tukang yang mengerjakan talud, tak membantah temuan yang diutarakan Melki.
Meski sempat membantahnya, kedua pria asal Kefa ini akhirnya mengaku selama ini memang melakukan praktek demikian.
"Bukan 70 satu sak pak, tapi 150 skop satu sak. Itu yang benar," ujar keduanya sambil menundukkan kepala.
Pengerjaan jalan Betun-Fahilukan di pecah dalam empat segmen.
Segmen I dikerjkan PT Sumber Alam Kencana dengan pagu anggaran Rp 4.499.598.758.
Segmen II oleh PT Bumi Nusantara Pratama dengan pagu anggaran Rp 5.127.525.583.
Segmen III oleh PT Anugrah Tuan Vinelisa dengan pagu anggaran Rp 4.936.646.011.
Sedangkan segmen IV dikerjakan PT Surya Agung Kencana dengan pagu anggaran Rp 5.223.741.461.
Sumber:

Komentar