EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Progres Bendungan Raknamo 95,92 Persen


Pembangunan bendungan Raknamo yang terletak di Desa Raknamo Kecamatan Amabi Oefeto, hampir rampung. Hingga 23 September 2017, pekerjaan fisik telah mencapai 95,92 persen. Sisa 4,08 persen merupakan pekerjaan finising dan pembenahan.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Agus Sosiawan didampingi Penanggungjawab Bendungan Raknamo, Frangky Welkis, Kepala Seksi Pelaksana, Konstaji Nait dan staf, kontraktor pelaksana dan konsultan supervisi kepada wartawan di lokasi bendungan Raknamo, Sabtu (23/9) menjelaskan, pembangunan bendungan Raknamo bertujuan memenuhi kebutuhan air baku penduduk Kota Kabupaten Kupang dengan kapasitas layanan 100 meter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare dengan 1.250 hektare potensial, pengendalian banjir dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas 0,22 MW.
“Bendungan Raknamo dibangun pada lahan seluas 245,39 hektare yang semula berada dalam kawasan hutan produksi terbatas Sesimeni Sanam, namun saat ini telah berubah status peruntukannya menjadi areal penggunaan lain (APL) berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya.
Dijelaskan, hingga September 2017, realisasi pekerjaan yang telah dilaksanakan antaranya tubuh bendungan utama, saluran dan terowongan pengelak, bangunan pelimpah, bendungan pelana (saddle dam), primary cover dam, bangunan fasilitas (gardu pandang), pemasangan instrumen pada tubuh bendungan, akses jalan masuk sepanjang 3,5 km serta jalan inspeksi sepanjang 8,7 km.

Agus menegaskan, saat ini pihaknya sementara melakukan pengurusan sertifikat untuk pengisian bendungan. Jika sertifikat telah keluar, maka tahun ini sudah mulai dilakukan pengisian. Sehingga, tahun 2018 mendatang, bendungan Raknamo telah terisi. “Dengan curah hujan rata-rata 1.200 mm per tahun, pengisian penuh tahun 2018,” katanya.
Dijelaskan, dalam pembangunan bendungan Raknamo ada percepatan-percepatan yang disepakati bersama dari lima tahun ke tiga tahun. Sehingga diharapkan tahun 2017 dilakukan bonding (penggenangan), sehingga bendungan dapat terisi.
Penggunaan air baku untuk kebutuhan kata Agus, akan dimulai tahun 2018. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BLUD SPAM dan Cipta Karya untuk pembangunan jaringan dan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk sambungan rumah.
Agus menjelaskan, pekerjaan pendukung jalan lingkar dari panjang 8,7 km, saat ini tersisa sekira 500 meter. Sehingga dia optimis, pekerjaan jalan lingkar bisa selesai dalam bulan ini. 
Sumber:

Komentar