EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Baru Selesai Dikerjakan, Talud dan Drainase di Desa Naimana-Malaka Sudah Hancur, Ini Penyebabnya



Masyarakat Dusun Kotun dan Dusun Manubay, Desa Naimana geram terhadap CV Mitra Ceria, kontraktor yang mengerjakan peningkatan jalan Manubay- Kotun
Jalan sepanjang 2.293 meter dengan pagu anggaran Rp. 472.677.400 itu bersumber dari Dana Desa 2017
Pasalnya, saat ini drainase dan talud yang dikerjakan sudah dalam kondisi rusak berat.
Pantauan Pos-Kupang.com, Senin (9/10/2017), sebagian dinding drainase di Dusun Manubay sudah dalam keadaan rusak.
Kerusakan tersebut merupakan kerusakan kedua setelah ditambal. 
Maria Hoar, warga Dusun Manubay Barat, mengaku tak kaget jika kualitas pekerjaan drainase dan talud tidak berkualitas.
Pasalnya, ia melihat sendiri ketika para tukang menggunakan campuran dengan perbandingan 16 emper oker pasir dicampur 1 zak semen.
"Drainase ini sudah rusak yang kedua kali ini. Dulu mereka (tukang bangunan) sudah tambal, tapi rubuh lagi. Bagaimana mau kuat kalau campurannya 16:1. Kita sudah kasih ingat tukang, tapi mereka tidak ikut. Makanya drainase ini kita gosok saja campurannya sudah terkelupas," ujarnya dengan nada kesal.
Di Dusun Kotun lebih parah lagi. Talud penahan jalan sudah ambruk hampir 90 persen.
Ternyata pengerjaan talud tersebut tanpa terlebih dahulu dilakukan penggalian. Batu-batu kali hanya disusun di atas tanah lalu dilapisi campuran dengan kualitas campuran yang tak kalah buruk.
Herman Nahak, tokoh masyarakat Dusun Kotun, mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada kepala desa, tetapi belum ada tanggapan.
Dirinya sempat mengeluhkan kualitas pengerjaan talud di Dusun Kotun kepada kontraktornya, namun tidak direspons.
"Mana barang baru kerja habis langsung rusak, ini kerja model apa? Jangan hanya asal kerja supaya dapat uang. Kami minta kerja ulang taludnya, jangan pakai tempel-tempel. Kalau tidak, kami demo ke kantor desa," ujarnya dengan nada tinggi.
Sumber:

Komentar