- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya menanggapi positif tingkat pencapaian pekerjaan fisik proyek Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
Kemajuan pembangunan bendungan ini luar biasa karena dari target pekerjaan 5 tahun, tetapi dalam tempo 3 tahun sudah dapat diselesaikan.
Saat ini realisasi fisik pembangunan bendungan tersebut sudah mencapai 97,69 persen.
Karena itu, Gubernur berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2017 ini bisa datang untuk melihat kondisi terkin bendungan tersebut.
Gubernur Frans didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Ir. Andre Koreh, kepada wartawan usai meninjau proyek Bendungan Raknamo, Sabtu (28/10/2017), menjelaskan, kehadiran dirinya di bendungan ini untuk mendapatkan kejelasan soal tingkat pencapaian pembangunan fisiknya.
Dari penjelasan tim teknis bendungan bahwa sudah mencapai 97,69 persen dan sisanya masih dilengkapi lagi dalam waktu dekat.
Dirinya optimistis sebelum akhir tahun 2017, proyek ini sudah bisa dilakukan ujicoba untuk memastikan titik-titik mana yang perlu dibenahi kembali.
Gubernur lebih lanjut mengatakan, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman juga akan berkesempatan melihat langsung di lapangan.
Diharapkan dengan pencapaian fisik bendungan ini, sekembalinya menteri ke Jakarta, bisa melaporkan kepada Presiden, dan harapan untuk Presiden datang melihat bisa terwujud.
"Senin (30/10/2017) nanti Menko Kemaritiman berkunjung ke NTT. Ada beberapa agenda dari Menko yakni rakor garam di Hotel Aston lalu ke lokasi tambak garam di Bipolo lalu ke Bendungan Raknamo. Selanjutnya, akan ke Larantuka pada hari berikutnya untuk melihat persiapan proyek Jembatan Palmerah."
Gubernur mengatakan, kehadiran Menko di Raknamo memang untuk melihat kondisi fisik bendungan tersebut.
"Kita berharap dari kunjungan ini bisa dilaporkan kepada Presiden. Karena bendungan ini pertama kali groundbreaking oleh Presiden tahun 2014 sehingga harapan kita dengan kehadiran Menko apa yang kita harapkan agar pak Presiden datang bisa terlaksana," katanya.
Ketika ditanya soal kecepatan pekerjaan fisik bendungan yang dari target 5 tahun menjadi 3 tahun, apakah karena permintaan dari Presiden?
Gubernur mengatakan, pada saat groundbreaking tahun 2014 lalu, Presiden dilaporkan untuk membangun bendungan ini selama 5 tahun, tetapi setelah Presiden berpikir bahwa masa jabatan pertama berakhir, maka diharapkan bendungan ini sudah bisa difungsikan.
"Makanya Presiden minta dipercepat saja tiga tahun. Semua pihak yang bersentuhan dengan proyek ini duduk berembuk dan disepakati bisa dikerjakan dalam 3 tahun. Setelah saya lihat kondisi lapangan, saya akan melaporkan kondisi terkini proyek Raknamo. Saya memang mengundang Presiden untuk datang ke NTT pada Desember 2017 ini. Mudah-mudahan beliau berkenan dan mudah-mudahan juga ke Rotiklot," katanya.
Frengki Welkis, PPK Bendungan Balai Latihan Sungai, menjelaskan, tingkat pencapaian fisik bendungan tersebut memang sudah mencapai 97,69 persen. Saat ini tengah persiapan beberapa bagian teknis dan diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa diselesaikan.
Dirinya juga menjelaskan bahwa selesai proyek fisik pihaknya juga merencanakan untuk penataan kawasan yang ada untuk area pariwisata ataupun lain-lainnya.
Pasalnya, pekerjaan ini tidak hanya sekedar fisik bendungan saja, tetapi harus ada ornamen pendukung lainnya sesuai arahan kementerian.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar