- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Warga Dusun Jeda Wair di Geliting, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Bahalwan Wahab, sudah mengeluhkan kepada pelaksana proyek pembangunan drainase di ruas negara Maumere-Larantuka.
Ketika hujan lebat saban hari, air hujan tidak mengalir ke pembuangan menuju ke utara Laut Flores, justru tergenang di dalam drainase.
"Saya sudah sampaikan kepada operator proyek. Dia bilang tidak bisa dibongkar lagi, nanti rusak cetakan beton. Padahal air tergenang di dalam parit," ujar Wahab, kepada pos-kupang.com, Selasa (24/10/2017) di Maumere.
Wahab, mengaku sangat bahagia ketika dibangun drainase dan pelebaran ruas jalan nasional di depan rumahnya.
Genangan air hujan akan teratasi. Namun menyaksikan kondisi drainase yang telah dibangun, ia khawatir masalah genangan air hujan tidak akan teratasi.
Anggota DPRD Sikka, Gorgonius Nago Bapa mengaku telah menyampaikan keluhan warga kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka. Rupanya keluhan warga permukaan drainase yang lebih tinggi tidak digubris.
"Buktinya kita Lihat sendiri. Drainase dari ujung timur depan SDK Geliting ke arah itu tidak diperbaiki. Air tidak bisa mengalir ke arah barat masuk ke pembuangan menuju ke laut," kata Us, sapaan Gorgonius menyaksikan kondisi drainase.
Bila air mengalir ke arah timur, kata Us, tidak ada pembuangan ke laut. Kalau terus ke Jembatan Namangkewa, permukaan tanah lauh lebih tinggi.
Selama ini, diakui Us, air di dranase mengalir ke arah timur sampai di ujung timur pagar SDK Geliting memotong jalan ke arah laut.
Us khawatirkan, muncul malapetaka baru pembangunan drainse di Geliting. Rumah-rumah warga di sisi kiri dan kanan pada ruas jalan menuju ke selatan menuju RSU St. Gabriel Kewapante, menerima akibat digenangi air banjir.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar