EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Saat Menteri Luhut Mendengar Penjelasan Soal Jembatan Pancasila Palmerah





Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi Kabupaten Flores Timur pada Selasa (31/10/2017).
Salah satu agenda Menteri Luhut adalah melihat dari dekat lokasi rencana akan dibangunnya Jembatan Pancasila Palmerah yang dilengkapi dengan turbin listrik energi baru terbarukan berkekuatan 25 Megawatt (MW).
Seperti diketahui bahwa Jembatan Pancasila Palmerah akan menghubungkan dua pulau yang dipisahkan laut di Selat Gonzalu, antara Larantuka dan Adonara.
Ketika Menteri Luhut, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan rombongan tiba di lokasi tiang jembatan yang bakal dipancang di Larantuka, tepatnya di depan halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Flotim, dirinya di sambut oleh Kepala Dinas PUPR NTT Andreas W. Koreh, Kepala Dinas PUPR Flotim John Fernadez disertai jajarannya.
Dalam keadaan berdiri Kadis Andreas menjelaskan kepada Menteri Luhut antara lain soal deskripsi lokasi, dan latar belakang di bangunnya Jembatan Pancasila Palmerah. Akan tetapi Menteri Luhut memotong dengan pertanyaan berapa MW listrik yang akan dihasilkan
Sesuai rencana semuanya akan mencapai 300 MW, untuk tahap awal sebesar 25 MW,” rinci Kadis Andreas.
Menteri Luhut menanggapi lagi, apakah masyarakat di Kupang bisa di layani listrik dari Palmerah?
Gubernur Frans langsung mengatakan terlalu jauh jika melayani listrik hingga ke Kupang.
“Kalau untuk masyarakat Flores?” tambah Menteri Luhut.
“Bisa. Sebab satu kabupaten paling membutuhkan 5 MW, kalau 25 MW berarti bisa untuk melayani kebutuhan masyarakat di 5 kabupaten,” tambah Gubernur Frans.
Menteri Luhut lebih menegaskan lagi bahwa listrik yang bakal dihasilkan harus bisa mendukung usaha masyarakat atau industri mente, atau apa saja yang bakal dikerjakan oleh masyarakat. Sehingga ada nilai tambahnya demi peningkatan kesejahteraan mereka
Ia juga menanyakan soal jarak jangkau Flotim ke Manggarai Barat, setelah di informasikan 600 kilometer, dikatakan terlalu jauh, sebab ongkosnya terlalu mahal.
Kadis Andreas menuturkan bahwa tahap awal ini turbin listrik akan menghasilkan listrik 25 MW, jika demand(permintaan) bertambah akan di tingkatkan lagi sesuai dengan kebutuhan, semisal 25 MW, begitupun selanjutnya hingga capai 300 MW
Mendengar itu, Menteri Luhut menyarankan harus ada pabrik es untuk mengawetkan ikan, harus ada industri untuk pengolahan mente, galangan kapal. Selain itu ia pun menyarankan kepada Bupati Flotim untuk membuat perencanaan terpadu dengan semua stacholder sehingga bisa lebih untuk menopang laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Percakapan dalam atmosfer serius tapi santai atau Sersan ini, masuk pada pertanyaan Menteri Luhut kepada Bupati Flotim, ada tidak PLN? Karena tak ada yang menyahut, ia menegaskan kepada Bupati Flotim agar lain kali membawa PLN sehingga dia bisa membuat perencanaan yang baik.
Selanjutnya Menteri Luhut dan rombongan didampingi Gubernur Frans menuju ke lokasi jambu mente yang jadi idola masyarakat Flotim beberapa dekade terakhir ini.
Sumber:

Komentar