EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Warga Manusak Tidak Makan Debu Lagi, Jalan Sudah Dihotmix


Warga masyarakat Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, yang saban hari "makan debu" dari proyek jalan nasional yang menghubungkan desa itu ke Bendungan Raknamo,saat ini boleh bernapas lega.
Pasalnya, jalan nasional dari Desa Manusak itu kini sudah dihotmix sehingga warga sudah bebas hirup udara segar.
Warga tidak sibuk lagi membersihkan debu yang beterbangan masuk hingga ke rumah mereka, termasuk anak sekolah yang melintasi kawasan ini hanya menutup mulut dan hidung menggunakan tangan tanpa masker mulut, kini sudah bebas.
Pantauan Pos-Kupang.com di jalur jalan Manusak-Raknamo, Kamis (26/10/2017), dari belokan jalan trans Timor tepatnya di Desa Manusak tidak terlihat lagi tumpukan material dalam jumlah banyak untuk proyek tersebut.
Ruas jalan ini telah di-hotmix licin dan jalan pun diperlebar. Hanya terlihat beberapa pekerja yang tengah mengerjakan jalur drainase. Semua rumah yang selama ini tertutup rapat pintu dan jendela, kini sudah dibuka.
"Dulu waktu jalan belum hotmix, kami setiap hari bernapas tidak bisa. Debu banyak sekali apalagi kalau ada angin. Mau masak juga setengah mati karena debu masuk sampai ke dalam rumah dan dapur."
Kami dulu hanya bisa tutup mulut dengan masker, tetapi sudah mau dua bulan ini jalan sudah di-hotmix. Kami sudah bisa bebas dari debu," tutur warga yang mengaku bernama Maria Ximenes.
Sebelumnya, kendaraan truk pengangkut material sejak masuk dari cabang Jalan Negara Timor Raya, sudah terlihat debu berterbangan. Para warga yang melintasi jalur ini baik yang berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua harus menutup mulut dan hidung. Debu yang terbawa angin masuk ke halaman dan rumah warga.
Warga Manusak lainnya, Robi, siswa SMAN Naibonat yang mengaku berasal dari Ende , mengakui selama ini jika ke sekolah berjalan kaki melewati jalan yang sedang dikerjakan ini.
Dirinya tidak menggunakan masker mulut ketika melintas jalur ini dan kendaraan truk setiap jam selalu melintas dan debu berterbangan. Tetapi saat ini dia sudah bernapas lega karena jalan sudah di-hotmix.
"Sekarang sepatu sudah bersih, tidak putih kena debu lagi. Kita jalan juga debu banyak sekali. Tapi sekarang sudah bagus. Terima kasih buat pemerintah yang sudah buat jalan di kampung kami selain hotmix juga sangat lebar," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Kupang, Dr. Ayub Titu Eki, prihatin dengan kondisi jalan yang belum diaspal  itu. Dampak dari proyek jalan itu membuat warga sekitar mendapat imbasnya berupa debu.
Terhadap kondisi ini, Ayub Titu Eki mengharapkan agar pengelola proyek menyediakan masker mulut buat warga sekitar jalan itu sehingga tidak mengalami penyakit.
"Ya, harusnya pengelola proyek menyediakan masker apalagi di jalur itu ada anak-anak sekolah. Memang dampaknya cukup besar karena debu yang berterbangan ditiup angin," kata Titu Eki.
Sumber:

Komentar