EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Kondisi Jembatan Noebunu di Kecamatan Amanuban Timur Memrihatinkan


Kondisi dua jembatan di wilayah Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sangat memrihantinkan.
Kayu yang dipakai untuk membuat jembatan ini sudah lapuk dan banyak yang patah dan berlubang.
Kedua jembatan itu adalah Jembatan Noebunu dan Jembatan Neofaut. Kedua jembatan itu terbuat dari kayu.
Namun kondisi kayunya sudah banyak yag lapuk, berlubang dan patah.
Saat kendaraan melewati jembatan itu, sebagian kayunya terangkat dan berbunyi. Hal ini membuat penumpang khawatir jembatan itu ambruk.
Sekitar 10 kendaraan yang membawa rombongan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamdiyah, Dr. Haidar Nahsir, dan melewati jembatan itu harus ekstra hati-hati. Haidar dan rombongan melewati jembatan itu untuk bisa sampai di Desa Kliu guna meresmikan SD Muhammadiyah di sana.
Sejumlah warga yang ditemui di Desa Kliu mengatakan, kerusakan itu sudah terjadi beberapa tahun lalu.
“Sudah rusak lama, dan sudah berulangkali diperbiaki tapi tetap rusak terus. Kalau bisa jembatan itu dibuat permanen sehingga tidak rusak lagi,” kata Marthen, warga Kecamatan Amanuban Timur.
Sejumlah orang yang ikut dalam romogan PP Muhamdiyah itu berharap pemerintah daerah bisa memperbaiki kondisi jembatanitu agar tidak membahayakan pengendara. Dan juga agar akses ke desa itu bisa lancar.
“Kondisi jembatan itu sudah tidak layak. Kita minta Pemda TTS bisa memperhatikan hal itu. Bagaimanapun, warga Desa Kliu dan warga Amanuban Timur itu adalah anak bangsa yang juga harus menikmati pemerataan pembangunan,” kata Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Drs. Kenedi, M.Pd, Selasa (7/11/2017).
Selain jembatan, Kenedi mengatakan, kondisi ekonomi, pertanian dan sosial masyarakat Desa Kliu juga harusnya mendapat perhatian pemerintah.
“Tidak saja jembatan yang memrihatinkan. Ketersediaan air juga minim di sana. Listrik belum masuk meski tiang sudah ada di beberapa tempat. Tolonglah perhatikan masyarakat di Desa Kliu,” kata Kenedi.
Kenedi juga berharap anggota DPRD TTS sebagai wakil rakyat bisa memperjuangkan berbagai kebutuhan masyarakat di Desa Kliu itu.
“Cobalah kalau reses, anggota DPRD turun ke sana, termasuk Bupati cobalah datang ke wilayah itu. Jangan karena tidak ada pemilihnya di sana, kemudian DPRD dan bupati tidak turun ke sana dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat di Desa Kliu,” kata Kenedi. 
Sumber:

Komentar