EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Badan Jalan Jembatan Oemanu Ambruk ke Kali


Kondisi jembatan Oemanu yang menghubungkan Desa Oemanu dan Desa Ponu Kecamatan Biboki Anleu, kembali mengalami longsor untuk kedua kalinya. Bahu dan badan jalan ambruk ke kali.
Buntutnya, arus transportasi jalan negara di wilayah pantai utara (Pantura), ikut macet.
Longsornya ruas jalan jembatan itu terjadi, Jumat (1/12) sekira pukul 07.00, karena dihantam arus banjir yang terjadi akibat hujan deras sehari sebelumnya. Titik kerusakan badan jalan yang ambruk ke kali persis di ujung jembatan arah Barat.

Longsor cukup parah, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa melintas. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, di sekitar lokasi area longsor terpasang police line, sebagai tanda agar tidak boleh melintas diatas jalur jalan jembatan itu.
Ketua BPD Desa Oemanu, Rofinus Uskenat menuturkan, akibat jalan jembatan yang longsor, menyulitkan warga pelintas jalan, pengendara roda empat maupun roda dua. Meski ada jalan alternatif melalui jalur bawah jembatan, namun berisiko karena banjir, apalagi saat ini musim hujan.
Menurut Rofinus, kerusakan jembatan membuat warga pelintas khususnya pelajar SMP dan SMA yang tinggal di Oemanu, kesulitan bepergian ke sekolah yang lokasinya di kota kecamatan. Dia merasa heran, sebab dalam tahun ini kondisi jembatan sudah dua kali mengalami longsor, tetapi tidak juga diperhatikan pemerintah.
“Jembatan Oemanu satu-satunya jalur untuk melintas. Sekarang musim hujan dan banjir, sehingga warga kesulitan melintas,” tandasnya.
Rofinus berharap pemerintah bisa cepat memperbaiki kerusakan jembatan, sehingga warga tidak kesulitan melintas. Apalagi jembatan Oemanu sebagai satu-satunya jalur penghubung jalan internasional di wilayah pantura yang setiap hari di lintasi warga Timor Leste.
Sementara, Camat Biboki Anleu, Mikhael Oenunu menuturkan, kondisi kerusakan jembatan Oemanu mengalami longsor akibat banjir deras. Kerusakannya cukup parah, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan. Sebagai tindak lanjut, kerusakan itu sudah dilaporkan ke kabupaten untuk bisa ditindaklanjuti.

“Tadi saya sudah turun ke lokasi untuk pantau. Longsor besar sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Saya sudah buat laporan lisan ke kabupaten nanti laporan tertulis baru kami kirim hari Senin,” tandasnya.
Mikhael mengaku, dalam tahun ini jembatan Oemanu sudah mengalami longsor untuk kedua kalinya. Kerusakan pertama terjadi awal Februari lalu. Saat itu sudah dilaporkan tetapi karena belum ada perhatian dari pemerintah, sehingga ada inisiatif warga dibantu anggota Polsek dan anggota Koramil Ponu, gotong royong memperbaiki kerusakan itu.
Mikhael menambahkan, jembatan Oemanu satu-satunya akses jalur penghubung jalan di wilayah pantura menuju Kota Kefamenanu. Kerusakan jembatan tentu menyulitkan warga pelintas bukan saja warga sembilan desa di Kecamatan Biboki Anleu, tetapi termasuk pengguna jalan ke Timor Leste.
Dikatakan, ada jalan alternatif melalui bawah jembatan, tetapi saat ini musim hujan dan banjir sehingga tidak bisa melintas. Sehinggga terpaksa harus melingkar jauh melewati Kota Atambua untuk menuju ke Kota Kefamenanu. Padahal, jalur jalan negara di wilayah pantura yang menghubungkan PLBN Wini dan PLBN Mota’ain, biasanya hanya bisa di tempuh satu jam lebih. 
Sumber:

Komentar