SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Penerimaan Laboratorium PUPR NTT Lampaui Target

TERIMA HADIAH -Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT (kedua dari kanan) bersama kadis PU provinsi lain, saat menerima hadiah di Ditjen SDA Kementerian PUPR di Jakarta tanggal 8 Desember 2016

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT tahun 2017 posisi 28 November 2017 secara kumulatif mencapai 98,39 persen, atau sebesar Rp 3.486.183.557 dari target tahun 2017 sebesar Rp 3.543.174.994.
Data yang diperoleh, penerimaan terbesar dari Laboratorium sebesar Rp 331.418.450 (102,92 persen) dari target Rp 322.000.000. Penerimaan lain bersumber dari penyewaan alat berat sebesar Rp 120.751.000 (67,84 persen) dari target Rp 178.000.000. Sedangkan penerimaan dari BLUD SPAM NTT sebesar Rp 
3.034.014.107 (99,70 persen) dari target Rp 3.043.174.994.

Total belanja langsung sesuai DPA 2017 sebesar Rp 304.144.365.088, dengan target keuangan sampai dengan 30 September 2017 sebesar 80,70 persen. Namun penyerapan keuangan sampai 30 September 2017 sebesar Rp 124.449.760.883 (40,92 persen), dan sisa anggaran Rp 179.694.604.205 (59,08 persen). Sedangkan pelaksanaan fisik sampai 30 September 2017 mencapai 79,18 persen dari target 80,70 persen, atau terjadi deviasi -1,52 persen.
Untuk pelaksanaan Tugas Pembantuan (TP), total anggaran TA 2017 senilai Rp 59.081.106.000. Realisasi sampai dengan 30 September 2017 sebesar Rp 33.517.987.000 (56,73 persen).
Khusus TP Operasi dan Pemeliharaan (OP) sumber daya air (SDA), realisasi keuangan sampai 30 September 2017 mencapai Rp 17.674.877.000 (52,24 persen) dari anggaran Rp 33.836.740.000, dan realisasi fisik mencapai 59,10 persen. Sedangkan realisasi keuangan TP OP Bina Marga sebesar Rp 15.843.110.000 (62,76 persen) dari target Rp 25.244.366.000, dan realisasi fisik mencapai 68,58 persen.
Di Bidang SDA dan Irigasi, Dinas PUPR NTT mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional dalam dua tahun terakhir. Dua prestasi tersebut, yakni Daerah Irigasi (OP DI) Malaka masuk nominasi empat besar nasional lomba Operasi dan Pemeliharaan DI, dan P3A Usaha Bersama Air Sagu Noelbaki masuk lima besar nasional lomba P3A.
"Masuknya NTT dalam nominasi lomba OP DI dan P3A tingkat nasional menunjukkan kami sudah siap mengelola bendungan besar yang sedang dan akan dibangun di NTT," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Ir. Andre W Koreh, MT, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, ada tiga hambatan utama pembangunan infrastruktur bidang ke-PU-an di Provinsi NTT, yaitu anggaran, lahan dan koordinasi. Tapi dari tiga hambatan tersebut, ada dua hambatan klasik dan berulang di semua infrastruktur, yaitu uang (anggaran) dan lahan. Ada uang tapi lahan tidak ada. Atau ada lahan tapi uang tidak ada.
Untuk masalah lahan, menurut Andre, kuncinya pada koordinasi. "Kadang-kadang kita bangun infrastruktur tidak bermanfaat karena kurangnya koordinasi atau koordinasi lemah. Karena kurangnya koordinasi maka manfaat yang diharapkan juga kecil atau hilang. Mestinya kalau koordinasi dari hulu ke hilir sudah ok baru bisa jalan sehingga ketika bangunan selesai bisa bermanfaat," katanya.
Sumber:

Komentar