SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Andre Koreh: Kontraktor Jangan Kurangi Kualitas Dan Kuantitas Proyek




Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan proyek tahun 2018.
“Dengan dilakukannya penandatanganan kontrak bersama pihak ketiga, maka bisa dipastikan bahwa untuk tahun 2018 ini, Dinas PUPR merupakan dinas pertama yang melakukan tandatangan kontrak dengan pihak ketiga untuk pekerjaan proyek,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) provinsi NTT Andreas William Koreh di ruang rapat kantor Dinas PUPR Provinsi NTT, Kantor Gubernur NTT Pertama, Jl. Basuki Racmat No. 1, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis (31/1/2018) Pukul 10.50 WITA.
Menurutnya, maksud dari penandatangan kontralk lebih awal, agar para penyedia jasa tidak lagi mengajukan perpanjangan waktu pekerjaan, kecuali ada kejadian luar biasa (Force major), atau kebijakan moneter yang luar biasa sehingga mengganggu pembiayaan pekerjaan.
“Tahun ini kita menandatangani kontrak lebih awal, tahun lalu kita tandatangani kontrak itu 12 Maret, sedangkan tahun ini kita tandatangan kontrak 31 Januari. Artinya, kita menandatangani kontrak lebih awal, tidak ada alasan dari penyedia jasa untuk mengajukan permohonan perpanjangan waktu, kecuali ada force majorForce major itu artinya sesuatu yang terjadi di luar kemampuan penyedia jasa dalam melaksankan pekerjaan, misalnya bencana alam yang luar biasa, ada kebijakan moneter yang luar biasa, yang mengganggu kemampuan kontraktor yang membiayai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya,” tegas dia
Oleh karena itu Andre menegaskan, untuk pekerjaan tahun ini tidak ada perpanjangan waktu. Selain itu, soal kualitas pekerjaan tetap menjadi perhatian.
Bahkan mahasiswa program doktoral pada Undana Kupang ini merinci bahwa lima aspek jasa kontruksi yang menjadi pedoman kita untuk kerja di dunia jasa kontruksi adalah manfaat, kualitas, kuantitas, kemudian administrasinya harus benar, dan yang terakhir adalah efisiensi.
Ditambahkan Andre, kontraktor bekerja di sebuah dunia jasa kontruksi yang penuh dengan dinamika, maka diharapkan dia tidak mendapatkan keuntungan dari mengurangi kualitas pekerjaan, apalagi mengurangkan kuantitas. Dia mendapatkan keuntungan dari efisiensinya.
Kontraktor yang bisa mendapatkan keuntungan dari efisiensi, sambungnya, adalah kontraktor yang profesional. Mereka menggunakan sumber daya dengan baik, waktu yang baik, tenaga dengan baik, peralatan dengan benar, maka dia akan memiliki efisiensi yang tinggi.
“Dengan efisiensi yang tinggi kita harapkan dia bisa medapatkan keuntungan yang besar tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas,” katanya.
Selain itu, Ketua Umum KONI NTT ini juga menegaskan, administrasi itu mutlak diperlukan untuk membuktikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kontraktor kepada negara melalui administrasi yang baik sejak dari hari ini sampai pada penyerahan pekerjaan. Hari ini kontrak ditandatangani adalah bagian dari salah satu adminstrasi.
Nah, kita harapkan kalau pekerjaan ini sudah bermanfaat dengan baik, kualitasnya baik, kuantitaanya cukup, administrasinya rapi, dan efisiensinya tinggi maka akan lahir satu infrastruktur yang handal, yang nanti pada gilirannnya membuat masyarakat bisa menikmati ini dengan baik.
Walapun kita tahu kebutuhan kita di bidang jalan begitu tinggi, pungkasnya, tapi dengan uang yang ada kita coba membuat sesuatu kepada masyarakat dengan berkualitas, kira-kira masyarakat mendapatkan dampak atau tidak?
Sumber:

Komentar