EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Diduga Konstruksi Jelek, Jalan Sabuk Merah Nyaris Putus

RUSAK. Ruas jalan Mota’ain-Silawan-Salore-Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak tepat di Desa Lasiolat mengalami kerusakan

Diduga akibat konstruksi jelek, pekerjaan jalan hotmix yang dikerjakan PT Nindya Karya rusak parah. Kerusakan terjadi sepanjang 30 meter dengan lebar 730 cm serta mengalami penurunan sekitar 20 cm dari permukaan aspal. Kejadian ini terjadi pada titik Halibete Desa Lasiolat Kecamatan Lasiolat pada proyek pembangunan jalan Mota’ain-Silawan-Salore-Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak dengan pagu sebesar Rp 96.238.799.000.
Walau telah dilakukan pemasangan bronjong, namun terus mengalami kerusakan. “Kontraktor sudah bangun bronjong di pinggir jalan yang longsor tapi setelah beberapa waktu kemudian longsor lagi sehingga aspalnya tetap turun dan pecah terus,” ungkap kepala Desa Lasiolat, Siprianus Bele saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Minggu (18/2) petang.
Menurut Siprianus kerusakan jalan hotmix itu akibat konstruksi pekerjaan yang tidak melihat struktur tanah. Sebab, struktur tanah tidak labil, namun kontraktor PT Nindya Karya mengabaikan hal tersebut. Sehingga terjadi kerusakan yang parah.
Terpisah, Camat Lasiolat, Stefanus Don Teira yang dikonfirmasi menjelaskan, tanah pada lokasi tersebut sering bergeser. Sehingga sebelum memulai pekerjaan, kontaktor pelaksana harus memperhitungkannya. Jika tidak, akan terjadi seperti saat ini.
“Kepala desa punya rumah rusak karena longsor. Jadi memang kondisi tanah disekitar itu kurang beres dan rawan longsor. Harusnya sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus pikirkan solusinya, bukan kerja asal-asalan tanpa memikirkan konstruksi tanah,” ujarnya.
Dijelaskan, persoalan tersebut sudah disampaikan kepada PPK yang menangani proyek tersebut, namun belum diambil langkah penanganan. Ia berharap, kerusakan jalan hotmix segera dilakukan penanganan yang lebih bagus lagi.
“Kontraktornya datang pasang police line di lokasi jalan yang rusak, tapi kita berharap kontraktor perbaiki jalan rusak itu dengan teknik penanganan yang lebih baik lagi biar jalannya tidak rusak lagi,” ujar Stefanus. 
Sumber:

Komentar