EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Drainase di Jalan Menuju Kantor Bupati Belu Amblas


Jalan Rusak menuju Kantor Bupati Belu amblas. Gambar diambil, Selasa (20/2/2018)

Banjir mengalir karena ketiadaan drainase (POS KUPANG/TENY JENAHAS)

Drainase di jalan menuju Kantor Bupati Belu amblas beberapa meter. Badan jalan yang sudah dihotmiks itu ikut runtuh beberapa centimeter.
Kerusakan ini tidak mengganggu lalu lintas kendaraan karena badan jalan masih lebar. Kemudian jalan menuju kantor bupati dibuat dua jalur sehingga lalu lintas kendaraan lebih teratur.
Beberapa ASN yang ditemui Pos Kupang mengatakan, drainase itu rusak akibat banjir selama musim hujan. Desakan banjir dari arah kantor bupati sangat deras, apalagi tingkat kemiringan jalan cukup besar.
Mereka khawatir titik amblas akan melebar ke badan jika tidak cepat diperbaiki. Beruntung, drainase yang amblas itu di jalur jalan bagian kiri atau di jalur masuk kantor bupati.
Posisi jalan juga tanjakan sehingga kecepatan kendaraan rendah. Apabila kerusakan berada di jalur jalur pulang maka sangat membahayakan pelintas jalan.
"Untung saja ini di jalur datang, tapi kalau rusak begini di jalur sebelah pas dengan poisi jalan menurun pasti sangat berbahaya," kata seorang ASN.
Ketiadaan Drainase.

Ruas jalan Halilulik-Welaus-Betun yang merupakan jalan nasional belum dilengkapi drainase permanen. Di saat hujan, banjir mengalir di badan jalan seperti kali kecil.

Kondisi seperti ini mestinya tidak dianggap sepele oleh pemerintah karena dampaknya cukup besar yakni bisa memperpendek usia jalan hotmiks dan juga bisa menimbulkan longsor.
Pantuan Pos Kupang, Senin (19/2/2018) di ruas jalan Welaus-Halilulik banyak berlubang dan rata-rata digenang air karena musim hujan. Drainase permanen belum terlihat banyak di ruas jalan ini.
Saat musim hujan banjir mengalir di badan jalan akibatnya bahu jalan terkikis dan hotmiks pecah-pecah.
Apalagi lalu lintas kendaraan cukup ramai setiap hari, termasuk kendaraan bertonase besar yang mengangkut barang bangunan, material proyek dan sembako.
Sumber:

Komentar