EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Proyek Bendungan Kolhua Batal, Gubernur Frans Lebu Raya Alihkan ke Belu



Gubernur Frans Lebu Raya dan Kadis PUPR NTT, Ir. ANdre W Koreh, MT,selaku Ketua KONI NTT saat mendampingi atlet kempo Indonesia (NTT) di Shorinji Kempo World Taikai, di San Mattew, California Amerika Serikat, bulan Agustus 2017 lalu.

Rencana pembangunan Bendungan Kolhua, di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang terancam batal.
Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan dialihkan ke Welikis Haliboe, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT, Ir. Andre Koreh, M.T melalui release yang diterima Pos Kupang dari Biro Humas Setda NTT, Kamis (15/3/2018).

Bendungan Kolhua masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang siap dibangun dengan anggaran Rp 550 miliar, kini terancam batal pembangunannya.
"Jadi kebijakan yang diambil Pemprov NTT agar tujuh bendungan itu berada di NTT. Kalau kita tidak dapat genap tujuh bendungan itu maka kita rugi.
Sehingga Pak Gubernur, berpendapat dengan mengalihkannya ke Kabupaten Belu," kata Andre.
Andre mengakui Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, sudah bersurat ke Menteri PUPR, di Jakarta, merujuk surat dari Bupati Belu, Willybrodus Lay, untuk dialihkan ke kabupaten Belu.

"Karena ada masalah lahan di Kolhua maka berdasarkan petunjuk Pak Gubernur, dialihkan ke kabupaten Belu dan sudah ada jaminan dari pemerintah kabupaten Belu, tidak ada masalah terkait lahan untuk pembangunan bendungan tersebut," katanya.

Kepala Balai Sungai Nusa Tenggara II, di Kupang, Agus Sosiawan, membenarkan pembatalan pembangunan bendungan Kolhua, di Kota Kupang, terkait masalah lahan dan dialihkan ke Kabupaten Belu, berdasarkan usulan Gubernur NTT kepada Menteri PUPR di Jakarta.

Tujuh bendungan yang diprogramkan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui PSN di NTT, masing-masing, Bendungan Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Belu), Napun Gete (Sikka), Temef (TTS), Mbay (Nagekeo), Manikin (Kabupaten Kupang) dan bendungan Kolhua dialihkan ke Kabupaten Belu.

Sumber:

Komentar