EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Bronjong Pengaman Kali Maubeli Ambruk

AMBRUK. Pembangunan bronjong pengaman kali Maubeli yang terletak di Kelurahan Maubeli Kecamatan Kota Kefamenanu yang dikerjakan CV Antariksa tahun 2016, ambruk.

Proyek pembangunan bronjong pengaman kali Maubeli yang terletak di Kelurahan Maubeli Kecamatan Kota Kefamenanu, ambruk. Proyek yang baru selesai dikerjakan tahun 2016 itu sudah roboh meski sebelumnya telah dilakukan perbaikan.
Pembangunan bronjong dengan volume sepanjang 386 meter tersebut dikerjakan CV Antariksa milik Fred Usboko dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.955.576.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU.
Meski proyek pembangunan bronjong pengaman kali Maubeli telah diperbaiki CV Antariksa akibat ambruk usai dikerjakan, ternyata kualitas pekerjaanya diragukan. Baru selesai diperbaiki, ambruk lagi sehingga membahayakan warga setempat yang bermukim di sepanjang jalur aliran kali.
Pantauan Timor Express, kerusakan bronjong sepanjang 50 meter yang diakibatkan oleh derasnya arus banjir pada musim hujan tahun ini nyaris merobohkan rumah warga yang bermukim disepanjang aliran kali tersebut. Bahkan, setiap musim hujan tentu bronjong yang dikerjakan itu akan ikut roboh bahkan terdapat 20 meter bronjong ikut hanyut terbawa banjir.
Semi Borbosa, warga yang bermukim di pinggiran kali Maubeli ketika ditemui Timor Express, Kamis (10/5) mengatakan, bronjong yang dikerjakan CV Antariksa milik Fred Usboko sudah ambruk sebanyak dua kali.
Dikatakan, meski kerusakan pertama kalinya pada musim hujan tahun lalu telah diperbaiki, namun rupanya kualitas pekerjaan yang dikerjakan sangat diragukan bahkan bangunan bronjong tidak mampu menahan derasnya arus banjir sehingga selalu ambruk setiap musim hujan.
“Kualitas pekerjaan bronjong sangat diragukan. Setiap tahun kalau hujan pasti saja roboh. Hujan tahun 2017 juga ambruk, ini tahun ambruk lagi,” katanya.
Ia menduga, material yang digunakan tidak sesuai sehingga bronjong yang baru dikerjakan selalu ambruk bahkan terdapat bronjong sepanjang 20 meter ikut hanyut terbawa arus banjir.
Ia berharap, ke depan pemerintah daerah lebih selektif memberikan pekerjaan yang dibiayai melalui APBD kabupaten kepada rekanan yang lebih bertanggung jawab sehingga kualitas pekerjaan tidak diragukan dan tidak terkesan hanya meraup keuntungan saja dan tidak memperhatikan kualitas fisik pekerjaan.
“Ini pelajaran bagi pemerintah daerah sehingga ke depan lebih selektif memberikan proyek kepada pengusaha yang bertanggung jawab sehingga hal ini tidak terulang lagi,” pintanya.
Sementara, Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Yosefina Lake ketika dikonfirmasi Timor Express mengatakan, kerusakan bronjong diakibatkan oleh bencana alam sehingga bronjong yang ambruk itu tidak lagi menjadi tanggung jawab CV Antariksa milik Fred Usboko.
Menurutnya, pembangunan bronjong pengaman kali Maubeli sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan tim teknis dari BPBD TTU. Bahkan dalam pekerjaan bronjong tersebut dikawal ketat PPK dan pengawas dari BPBD sehingga material yang digunakan sesuai dengan spek dan lolos uji laboratorium.
“Kerusakan bronjong tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup deras bulan Januari lalu serta tanah yang berada di lokasi tersebut sungguh tak bersahabat dengan alam sehingga terjadi longsong yang mengakibatkan bronjong ikut ambruk,” kata Yosefina.
Direktur CV Antariksa, Fred Usboko belum berhasil dikonfirmasi Timor Express. Sebab, ia sementara berada di luar Kabupaten TTU.
Sumber:

Komentar