EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

‘Groundbreaking Ceremony’ Jembatan Pancasila Palmerah 1 Juni, Ini Harapan Gubernur Frans


Publik Indonesia terus menanti waktu upacara peletakan batu pertama (Groundbreaking Ceremony) pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah.
Uniknya jembatan ini karena dilengkapi dengan turbin listrik energi baru terbarukan berkekuatan hingga 300 Megawatt (MW) yang menghubungkan 2 pulau di Selat Gonsalu Kabupaten Flores Timur (Flotim) yaitu Pulau Larantuka dan Adonara.
Rencana awal Groundbreaking Ceremony akan dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertepatan dengan peringatan HUT NTT ke-59 tanggal 20 Desember 2017. Akan tetapi karena beberapa hal teknis masih dalam penkajiannya, sehingga di geser hingga 1 Juni 2018, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2018 mendatang.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT Andreas William Koreh saat dihubungi media ini melalui sambungan WhatsApp, Sabtu (5/5/2018) mengungkap rinci rencana-rencana  Groundbreaking Ceremony bertepatan dengan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2018 ke-73 tahun, dan implikasi atau faedah dari jembatan tersebut bagi Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi NTT beserta masyarakatnya.
Berikut wawancara eksklusif yang dituangkan apa adanya untuk menginformasikan perkembangan terkini, sekaligus membuka wawasan berpikir sidang pembaca yang terhormat.
Bisakah Anda menceritakan progres terakhir rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dilengkapi dengan turbin listrik energi baru terbarukan berkekuatan hingga 300 Megawatt (MW) di Flotim?
Pak Gubernur beberapa hari yang lalu telah melakukan pertemuan dengan pihak Tidal Bridge, yaitu Pak Erik dari Tidal Bridge Belanda, dan dan Pak Latif dari Tidal Bridge Indonesia. Pada minggu depan di Jakarta akan dilakukan pertemuan untuk mendengarkan laporan hasil study konektivity yang merupakan syarat dari PLN untuk menggunakan jaringan listrik dari arus laut untuk dipakai jaringanannya oleh pihak PLN.
Bagaimana dengan rencana Groundbreaking Ceremony?
Dalam pembicaraan tersebut juga akan dibicarakan rencana Groundbreaking Ceremony. Mudah-mudahan jika tidak ada hambatan-hambatan teknis maka akan dilakukan pada 1 Juni 2018 mendatang, di mana Bapak Presiden sudah disampaikan secara lisan oleh Bapak Gubernur pada acara Musrembang yang lalu di Jakarta, dan Bapak Presiden bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan Bulan Sukarno di Kabupaten Ende, Pak Presiden juga akan memberikan kuliah umum di Seminari Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, juga akan mengunjungi proyek pembangunan Bendungan Napung Gete di Maumere, termasuk rencana Groundbreaking Ceremony jembatan Pancasila Palmerah.

Tidal Bridge, a joint venture of Strukton International and DEC, has started the feasibility study for the Palmerah Tidal Bridge project in Indonesia. (Source: Utchwatersector.com/Moral-politik.com)

Bagaimana dengan persoalan teknis investasi?
Sudah disepakati oleh para Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK baik itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pak Jonan, Dirut Perusahaan Listri Negara (PLN), Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Bappenas serta Kementerian Keuangan.
Dari mana sumber dana untuk membiayai semua proses yang Anda sebutkn tadi?
Semua proses ini tidak menggunakan dana APBN, tetapi pakai dana investor, dalam hal ini pihak Tidal Bridge Belanda.
Konon katanya keluarga kerajaan Belanda juga tertarik untuk mengikuti acara Groundbreaking Ceremony di Larantuka?
Kalau tidak ada halangan adik dari Pangeran Belanda yang sudah pernah ke Labuan Bajo akan mengikuti acara tersebut bersama dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.
Apa motivasi adik dari Pangeran Belanda untuk hadir?
Pertama dia suka Pulau Flores; Kedua, karena ini investasi Belanda di bidang infrastruktur yang pertama di NTT sehingga dia mewakili kerajaan Belanda untuk menghadiri acara yang sangat bergensi tersebut. Dia akan didampingi Duta Besar Belanda yang ada di Indonesia.
Sudah adakah kesepakatan harga jual listrik dengan Jakarta dan pihak Tidal Bridge Belanda?
Sudah ada kesepahaman harga jual antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Tidal Bridge Belanda. Estimasinya kalau di bangun oleh Pemerintah Indonesia adalah 7 sen dollar lebih per kilowatt, tapi karena semuanya dibangun oleh pihak Belanda maka kesepakatannya 14,89 sen dollar per kilowatt. Untuk tahap pertama disediakan listrik berkekuatan 30 MW. Investasinya tetap 200 Juta US$ untuk tahap pertama. Diharapkan pada minggu depan kita sudah bicara teknis Groundbreaking Ceremony, sehingga semua persiapan segera kami selesaikan.
Melihat bukan saja pihak Pemerintah Provinsi NTT yang menangani pembangunan jembatan, ada di dalamnya PT PLN, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan lain-lain apakah akan dibentuk sebuah konsersium?
Tentu saja akan dibentuk sebuah konsersium. Konsersium yang akan dibentuk itu antara PT Tidal Bridge, Pemerintah diwakili oleh Pemerintah Provinsi NTT, PLN, dan PT Wijaya Karya  (WIKA) yang merupakan BUMN di bawah Kemeterian PUPR. Mereka ini membuat konsersium untuk mengelola pembangunan jembatan sampai pada opersional dan pemeliharaannya.
Pembicaraan akan semakin menarik jika saya ijin jedah selama dua irama melodi untuk merokok. Bisakah disetujui sekitar 10 menit?
Hahahahahaha. Silahkan saja kalau itu akan membuat pertanyaannya semakin bernas untuk kepentingan sosialisasi kebijakan pemerintah.
***
Hal mendasar yang harus diketahui publik adalah perihal Rencana Operasional (RP) berupa Biaya Operasional (BO) untuk masa kontrak pengerjaannya. Bisakah Anda merincinya?
Waktu kontrak yang telah disepakati selama 15 tahun mulai dari jembatan di bangun ditanggung oleh investor. Sebab konsersium semuanya ditanggung oleh investor. Pemerintah sebagai pemegang saham tapi tidak mengeluarkan uang Rp 1 pun. Setelah usai 15 tahun pemeliharaan menjadi kewenangan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini pihak Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Apakah pihak investor juga masih menangani setelah usai 15 tahun?
Setelah 15 tahun masa perjanjian akan dibicarakan lagi. Prinsipnya sama-sama untung.
Lalu, NTT dapat apa?
NTT dapat Multiplayer Efek untuk perekonomi atau dampak dari jembatan dan turbin listrik energi baru terbarukan tersebut. Hal ini harus dikelola sebaik mungkin oleh instansi teknis terkait seperti Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, dan dunia usaha lainnya.
Hal menarik lain apa saja?
Ada satu model turbin yang lagi ngetren di Inggris, setingi 5 meter dan di Inggris menjadi obyek wisata menarik, karena ramah terhadap ikan. Maksudnya ikan bisa masuk ke dalam turbin tanpa nyawanya terancam mati. Ini akan menjadi pemandangan yang indah karena akan menjadi obyek wisata. Sebab ikan-ikan yan bermain di sekitar itu akan di sedot masuk lalu di dorong keluar lagi. Tapi ikan itu tidak merasa dikerjain, dan dia sunguh menikmatinya. Jadi dia seperti sedang bermain di satu kolam dan akan menjadi pemandangan atau obyek wisata yang sangat menarik.
Adakah pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat di bibir dari wawancara eksklusif ini?
Saya atas nama Gubernur NTT memohon dukungan moral disertai doa dari semua masyarakat NTT agar rencana Groundbreaking Ceremony bisa terlaksana pada 1 Juni 2018 mendatang oleh Presiden Jokowi di Kabupaten Flotim.
Sumber:

Komentar