EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Gubernur Frans dalam Pandangan Kadis Andreas: Sosok yang Pintar dan Ramah





































Setiap orang punya penilaian terhadap pemimpin, seperti yang dilakukan terhadap Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, Andreas William Koreh mengagumi sosok Gubernur Frans sebagai figur yang ramah, pintar dan mampu mengayomi bawahannya.
Bahkan untuk menjalankan program-programnya, Pak Gubernur selalu berkonsultasi dengan semua kepala dinas dengan ramah.
“Sebagai pemimpin beliau sangat tegas tapi penuh dengan kelemahlembutan. Kalau beliau tidak setuju dan bilang tidak, selalu dengan nada suara yang halus. Belìau tidak pernah berkata kasar dengam nada tinggi umtuk menunjukan bahwa beliau sedang marah,” kata Kadis Andreas dalam sambutan pada acara pamitan dengan Gubernur Frans di Dinas PUPR NTT, menjelang habis masa jabatannya pada 17 juli 2018 mendatang, pada Senin (14/5/2018) siang.
Kadis Andreas mengaku, kepemimpinan Gubernur Frans selama10 tahun, sudah banyak karya yang telah dibuat, mulai dari peningkatan perekonomian masyarakat lewat Program Anggur Merah, maupun pembangunan infrastruktur baik itu jalan dan gedung di NTT. Semua itu dilakukan penuh dengan semangat yang tinggi, meskipun cibiran terus datang silih berganti.
“Ambil contoh pembangunan Kantor Gubernur NTT. Pada saat perencanaan dan pembangunan awal banyak yang mengkritik pembangunan tersebut. Akan tetapi ketika gedung kantor selesai di bangun, banyak masyarakat yang bangga dengan keberadaan gedung kantor tersebut. Bahkan gedung kantor Gubernur dijadikan tempat selfi bagi masyarakat. Mungkin juga orang yang selalu mengkritik sudah melakukan selfi di Kantor Gubernur,” katanya.
Selain itu, lanjut Ketua Umum KONI NTT ini, keberanian sosok Frans Lebu Raya dalam mengambil setiap keputusan di tengah kritikan patut diakui. Beliau selalu meyakini apa yang diperbuatnya akan berdampak baik bagi masyarakat banyak dan mengesampingkan kritikan-kritikan yang datang. Faktanya ketika semuanya berjalan dengan baik, baru semuanya menyadari apa yang telah dibuat memang bagus dan bermanfaat.
“Contoh yang terakhir adalah rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Pulau Flores dan Adonara. Banyak yang mengkritik pembangunan tersebut. Tapi saya yakin ketika jembatan tersebut rampung di bangun, akan menjadi ikonik bagi Provinsi NTT,” katanya.
Gubernur Frans
Sementara itu Gubernur Frans pada kesempatan itu mengucaokan terima kasih kepada seluruh jajaran Staf dan Kadis Dinas PUPR Provinsi NTTyang bekerja keras selama 10 tahun dalam mengawal setiap programi pembangunan selama 10 tahun.
“Memang semuanya belum tuntas karena keterbatasan anggaran. Tapi saya berterima kasih atas kerjasama semua staf, kabid dan kadis atas kerja keras dalam membangun NTT. Saya yakin kerja keras kita semua selama ini telah membawa perubahan untuk NTT, dan kerja keras seperti ini harus terus dilakukan demi kemajuan NTT, meskipun sudah berganti gubernur,” pungkas Gubernur Frans.
Sumber:

Komentar