EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Lahan Bangun Jembatan Dipatok

PATOK LAHAN. Lurah Liliba Amramius Yolah dan anggota DPRD Kota Kupang Yuventius Tukun beserta masyarakat setempat hendak melakukan pematokan lahan pembangunan jembatan di Kelurahan Liliba, Kamis (10/5).

Pematokan lahan untuk pembangunan jembatan baru, pengganti jembatan letter S, di wilayah RT 37 Kelurahan Liliba telah dilakukan, Kamis (10/5).
Kegiatan lapangan tersebut dilakukan Lurah Liliba Amramsius Yolah, bersama anggota DPRD Kota Kupang dapil Kecamatan Oebobo Yuventius Tukun, serta perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kupang dan instansi terkait lainnya.
Proses pembangunan jembatan tersebut bakal melibatkan lima orang pemilik tanah.
Namun dari pendekatan yang sudah dilakukan, empat orang pemilik tanah telah bersedia memberikan lahan, sedangkan yang satunya masih keberatan.
“Kami masih lakukan pendekatan persuasif dengan pemilik tanah tersebut. Tetapi pada prinsipnya pembangunan jembatan tetap berjalan,” kata Lurah Liliba yang dikonfirmasi Timor Express, Jumat (11/5).
Sosok yang akrab disapa Amsi itu menambahkan, warga yang hadir dalam kegiatan pematokan lahan sangat antusias. Mengingat selama ini tempat tesebut selalu rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Dijelaskan, pembangunan jembatan tersebut merupakan pergumulan warga selama ini, termasuk program utama ketika pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan (musrenbangkel).
Sedangkan sesuai rencana jembatan tersebut akan dibangun dengan ukuran lebar 10 meter, sementara panjang jalan dari badan jembatan masing-masing 25 meter.
“Warga berharap pembangunan jembatan lebih tinggi dari sekarang,” ungkapnya.
Sementara anggota DPRD Kota Kupang Yuventius Tukun, sampaikan, kegiatan pengukuran lahan juga dihadiri Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), RT/RW dan tokoh masyarakat.
“Kita apresiasi atas tingginya tingkat partisipasi warga dalam mengawasi mulainya pembangunan jembatan dimaksud. Semangat seperti ini yang dibutuhkan untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan lancar,” sebut Yuventius.
Diketahui bersama bahwa masyarakat pada umumnya telah menjadikan pembangunan jembatan itu sebagai salah satu prioritas perhatian untuk Kelurahan Liliba.
Pasalnya, kondisi fisik jembatan memang sudah tidak layak lagi. Setiap hari mengalami kemacetan dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Pada sisi lain, jembatan tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi warga Kelurahan Liliba semata, melainkan menjadi jalur penting untuk seluruh warga Kota Kupang, khususnya akses masyarakat ke TPU, akses bagi mahasiswa ke perguruan tinggi. Oleh sebab itu  pembangunan jembatan menjadi sangat urgensi.
“Kita berharap ada kerja sama yang baik dari setiap komponen masyarakat guna mempercepat proses pembangunannya. Semoga tidak ada halangan,” tutup Yuventius.
Sumber:

Komentar