EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Embung Daki Mulai Dikerjakan


Embung Daki di Desa Nadawawi, Kecamatan Sabu Barat, Nusa Tenggara Timur mulai dikerjakan. Peletakan batu pertama dilakukan Plt Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, Rabu (25/7).
Pembangunan embung serba guna ini menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2018 dengan nilai Rp 12.421.005.000 yang dikerjakan PT Dharma Anatha Bhuana dengan konsultan pengawasnya CV Shawana. Pembangunan ditargetkan 180 hari kalender.

Kapasitas genangan bendungan rencananya seluas 2,5 hektare, bentangan 215 meter, dan tinggi tanggul 15 meter sementara tinggi muka air normal 12 meter dan kapasitas tampung sebesar 220.000 meter kubik. Embung ini diperkirakan akan memberikan manfaat untuk pemenuhan kebutuhan air baku dan kebutuhan pertanian bagi masyarakat Desa Nadawawi dan bahkan masyarakat Kecamatan Sabu Barat secara keseluruhan.
Acara peletakan batu pertama oleh Plt Bupati Nikodemus Rihi Heke, dihadiri Plt Kadis PU Sabu Raijua Mansy R Kore, Danramil Sabu I Ketut Nessa, Kapolsek Sabu Barat Kompol Pieter M Johannis, para pimpinan OPD lingkup Pemkab Sabu Raijua, para pemilik lahan yang sudah menghibahkan kan lahan untuk pembangunan Embung Daki.
Plt Bupati Nikodemus Rihi Heke dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih kepada pemilik lahan yang telah merelakan lahannya digunakan demi kepentingan masyarakat.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat pemilik lahan yang telah merelakan tanah mereka untuk pembangunan embung ini. Dengan adanya embung ini sudah memberikan harapan baru bagi masyarakat, baik untuk air baku dan juga untuk lahan pertanian. Dengan adanya embung ini, maka lahan tidur sudah bisa diolah untuk lahan pertanian dan bahkan embung ini menjadi salah satu tempat wisata bagi masyarakat Sabu Raijua,” ujarnya.
Ia berharap setelah embung ini selesai dan ketika memasuki musim hujam semua masyarakat sekitar bisa memanfaatkan lahan pertanian yang ada. Kepala desa diharapkan bisa mendorong seluruh masyarakat agar tidak ada lagi yang tidak bekerja sebab sudah ada lahan yang siap untuk diolah dan bagi masyarakat yang tidak memiliki laham agar bisa bekerja sama dengan pemilik lahan untuk mengolah tanah disekitar embung. Dirinya juga meminta kepada masyarakat agar jangan sekali-sekali menjual tanah kepada pemodal yang datang untuk membeli tanah karena tanah merupakan aset bagi masyarakat Sabu Raijua.
“Selaian akan dijadikan sebagai sentra pertanian, lokasi di sekitar embung juga dipastikan bisa menjawab masalah banjir yang selama ini melanda masyarakat setempat. Air tidak lagi akan menjadi masalah karena banjir, tetapi air ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kadis PU Sabu Raijua Mansy R Kore mengatakan,
masyarakat Desa Nadawawi di Kecamatan Sabu Barat mendapatkan pembangunan embung serba guna yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2018 dengan nilai kontrak senilai Rp 12.421.005.000.

“Sebenarnya ini merupakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan pada tahun 2017 lalu, tetapi ada sedikit hambatan jadi belum dikerjakan dan direalisasikan tahun ini. Kita berharap agar masyarakat disekitar embung ini bisa manfaatkan air yang ada untuk pertanian dan juga untuk kebutuhan air baku. Kita dari dinas akan terus mengawal pekerjaan ini dan Dinas Pertanian Sabu Raijua juga akan mendukung masyarakat setelah embung ini terisi air,” katanya.
Terpisah, Kepala cabang PT Dharma Anatha Bhuana Burhan Ng R yang dikonfirmasi mengenai progres pekerjaan Embung Daki enggan memberikan keterangan. “Untuk progres belum bisa kita sampaikan nanti baru sampaikan tapi hari ini kita fokus pada peletakan batu pertama,” singkatnya.
Sementara itu, Aloysius M Sato dari CV Sahwana sebagai konslutan pengawas mengaku bahwa dirinya baru saja melaksanakaan tugas pada bulan Juli karena kontrak itu mulainnya 5 Juni lalu.
“Kita baru turun Juli ini karena kontrak kita baru mulai 5 Juni lalu jadi kita belum tau progres pekerjaan ini,” kata dia.
Sumber:

Komentar