SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Dinas PUPR NTT Rakor DAK di Oelamasi, Ini yang Dibicarakan

Jadwal pelaksanaan sikronisasi dan harmonisasi DAK fisik 2019 (ISTIMEWA)

Prosedur pengusulan dan penilaian DAK fisik tahun 2019


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT menyelenggarakan rapat koordinasi (Rakor) Dana Alokasi Khusus (DAK) di Oelamasi, Ibu Kota Kabupaten Kupang, Kamis (20/9/2018). Rakor ini dilaksanakan sesuai petunjuk teknis (Juknis) bagi daerah penerima DAK.
"Sesuai petunjuk teknis (Juknis), di masing-masing wilayah yang mendapatkan pekerjaan menggunakan DAK harus dilakukan rapat koordinasi (Rakor). Karena itu kita selenggarakan rakor di Kabupaten Kupang, Flores Timur dan Sumba Barat Daya, karena ketiga kabupaten itu mendapat pekerjaan dari DAK tahun 2018 ini," kata Kepala Dinas PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT melalui Pelaksana tugas (Plt) Kabid Bina Marga, Dr. Alfons Theodorus, Jumat (21/9/2018).

Dalam rakor tersebut dibicarakan tentang mekanisme DAK, tatacara pengusulan DAK dan penentuan prioritas penanganan jalan, serta mekanisme pengajuan usulan dengan program Krisna, yaitu intergrasi aplikasi perencanaan DAK Tahun 2019: e-planning DAK-Krisna-Sinkron menjadi Satu Aplikasi Krisna. Pengembangan integrasi aplikasi ini akan digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi DAK (lihat tabel)

"Kita berharap ada integrasi perencanaan pembangunan jaringan jalan kabupaten, provinsi dan nasional sehingga bisa terkoneksi ke lokasi-lokasi yang menjadi obyek pengembangan, seperti lokasi pariwisata dan lokasi lannya. Itulah pentingnya kita melaksanakan rakor dalam rangka integrasi program ini," kata Alfons.
Ia juga mengharapkan DAK yang akan dialokasikan ke NTT selanjutnya akan terus mengalami peningkatan.

Rakor di Kabupaten Kupang ini diikuti 6 kabupaten peserta dari daratan Timor ditambah Alor. Nara sumber dalam rakor tersebut, antara lain Kepala Dinas PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT, dari Bappeda NTT, Sonny Tella, dan dari Balai Jalan X NTT, Petrus Luan Taek. Sedangkan moderator, Dr. Alfons Theodorus.

Setelah rakor di Kabupaten Kupang, akan dilanjutkan dengan rakor di Waitabula, Kabupaten Sumba Barat, yang akan dihadiri peserta dari kabupaten se-daratan Sumba. Setelah itu dilakukan rakor di Kabupaten Flores Timur yang diikuti peserta dari kabupaten se-daratan Flores dan Lembata.

Sumber:


Komentar