EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Progress Jalan Kota Kefamemanu 14,08 Persen! Ini Penyebabnya

Proyek pengerjaan jalan di dalam Kota Kefamenanu oleh PT. Gabriel Gabriela Jaya. Gambar diambil, Selasa (16/10/2018).


Sampai dengan saat ini, progres pengerjaan proyek jalan dalam kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TT) yang dilaksanakan oleh PT. Gabriel  Jaya baru mencapai 14,08 persen. Padahal sesuai dengan jadwal, progres pengerjaannya harus sudah mencapai 23,01 persen.

"Kemarin itu progres fisik yang riil itu 14,08 persen. Sedangkan rencana yang sebetulnya 23,01 persen. Sehingga terjadi deviasi sekitar 8,21 persen. Jadi keterlambatannya minus 8,21 persen," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PRKPP) Kabupaten TTU, Anton Kapitan kepada Pos Kupang, Selasa (23/4/2018).

Atas keterlambatan itu, kata Anton, pihaknya menggelar rapat evaluasi bersama dengan perusahaan pelaksana untuk menindaklanjuti keterlambatan tersebut dan mencari tahun kira-kira apa yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut agar membuat berita acara dalam melakukan percepatan.

"Memang secara scedule yang ada sampai dengan kemarin, pekerjaannya mereka masih tahap pekerjaan minor atau pekerjaan pelengkap," ungkapnya.

Anton menjelaskan, terkait dengan beberapa item pengerjaan seperti deker yang belum terpasang oleh PT Gabriel Gabriela Jaya, hal tersebut karena masih menunggu Job Mix Formula (JMF) yang harus dikeluarkan oleh laboratorium.

"Dan mereka kemarin minta laboratorium PU dan laboratorium provinsi. Kemarin setelah kami rapat, mereka bilang bahwa satu dua hari ini, setelah hasil lab sudah keluar, maka mereka akan segera mencor deker itu. Karena itu tunggu hasil JMF dulu karena terkait dengan uji kualitas beton," jelasnya.

Sedangkan terkait dengan item pengerjaan lain seperti saluran, jelas Anton, pihak perusahaan sementara melakukan pengerjaan. Menurutnya, PT Gariel Gariela Jaya telah melaksakan semua kegiatan berjalan namun mungkin karena keterbatasan tenaga sehingga di beberapa titik tertentu hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja.
"Kemarin kita sudah memberikan warning supaya segera menambahkan itu tenaga dan apabila keterlambatan yang ada itu nanti tidak bisa dipenuhi kita akan melakukan rapat lagi," tegasnya.

Anton menambahkan, pihaknya selalu mengacu kepada kontrak. Menurutnya dikatakan kontrak pengerjaan proyek tersebut kritis, jika memasuki kontrak reguler apabila progres 0 sampai 70 persen itu, ketelambata pengerjaannya melebihi 10 persen.

" Kendala sebetulnya tidak terlalu maksimal tenaga, dan juga karena dalam kota ini kendalanya juga terkait dengan mobilisasi. Karena aktifitas dalam kota pasti ada yang harus keluar masuk disitu. Sehingga pekerjaan-pekerjaan seperti itu menjadi terkendala," ungkapnya.

Anton menambahkan, apabila item pengerjaan seperti deker-deker sudah dicor semua dan sudah dikerjakan oleh PT Gabriel Gabriela Jaya dibeberapa titik, berarti sudah memenuhi progres pengerjaan sampai dengan 23,01 persen.

"Jika dibeberapa titik sudah selesai dikerjakan berarti sudah memenuhi progres. Tapi bukan hanya itu saja, harus ada item pekerjaan ikutannya harus juga dikerjakan oleh PT Gabriel Gabriela Jaya," ungkapnya.


Komentar