SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Dinas PUPR NTT Pasang Alat Pendeteksi Debit Air di 15 Daerah Irigasi


Kepala Bidang Operasi & Pemeliharaan (Kabid O&P) SDA dan Irigasi, Beny Nahak, ST, MT 

Beny Nahak didampingi Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT saat menjelaskan aplikasi HAIK LONTAR kepada Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing, pekan lalu. (ISTIMEWA)



Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT akan memasang HAIK LONTAR, alat pendeteksi debit air di 15 daerah irigasi (DI) yang menjadi kewenangan pusat di NTT.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT melalui Kepala Bidang Operasi & Pemeliharaan (Kabid O&P) SDA dan Irigasi, Beny Nahak, ST, MT yang dihubungi Kamis (1/11/2018)

"Yang sudah pasang aplikasi HAIK LONTAR saat ini baru empat daerah irigasi (DI). Sedangkan lainnya sudah survei lokasi dan tinggal pasang. Direncanakan pemasangannya akan dilakukan tahun 2019 mendatang," kaya Beny.

Dijelaskannya, empat DI yang sudah dipasang aplikasi HAIK LONTAR serta sudah aktif dan sudah realtime itu, yakni DI Manikin di Kabupaten Kupang, DI Bena di Kabupaten TTS, DI Malaka di Kabupaten Malaka, dan DI Kambaniru di Kabupaten Sumba Timur.

Sedangkan DI yang sudah disurvei dan direncanakan dipasang pada tahun 2019, yakni tujuh unit di Flores, masing-masing satu unit DI Nggorang Kabupaten Manggarai, dua unit di DI Lembor Kabupaten Manggarai Barat, dua unit di DI Wae Mantar Kabupaten Manggarai, satu unit di DI Mbay Kabupaten Nagekeo, satu unit di DI Soa Kabupaten Ngada dan satu unit di DI di Ende.

Di Pulau Timor masing-masing satu unit di DI Tilong Kabupaten Kupang, satu unit di DI Haikesak, dan satu unit di DI Kaekto, Kabupaten TTU.

Beny menjelaskan, pemasangan HAIK LONTAR di daerah irigasi (DI) sangat membantu tugas mereka dalam mendeteksi air.


"Sekarang kalau masyarakat tanya, kita langsung cek dan bisa langsung jelaskan kepada masyarakat kebutuhan lahan yang digarap sesuai ketersediaan air. Jadi tidak tunggu lama-lama lagi," jelas Beny.

Selain memudahkan dalam menjawab pertanyaan masyarakat, jelas Beny, data kekeringan yang diminta dari pusat juga bisa didapatkan dengan segera.

Beny mengakui, memang ada pemesanan dari provinsi lain, seperti dari provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo untuk menggunakan alat tersebut. Namun saat ini belum bisa dipenuhi karena belum mengantongi hak paten.

Untuk diketahui, Dinas PUPR NTT di bawah pimpinan Kadis, Ir. Andre W Koreh, MT dan Kabid O&P SDA dan Irigasi, Beny Nahak, ST, MT bekerjasama dengan Bayu Dwi Apri Nugroho, ST., M.Agr., Ph.D Ahli Klimatologi Pertanian, Perubahan Iklim dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menciptakan sebuah inovasi baru untuk mencatat debit air secara realtime di daerah irigasi (DI). 
Inovasi baru itu berupa aplikasi HAIK LONTAR PEDE Tanam 1.0.

Sumber:


Komentar