- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kepala
Bidang Operasi & Pemeliharaan (Kabid O&P) SDA dan Irigasi, Beny Nahak,
ST, MT
|
Beny
Nahak didampingi Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT saat menjelaskan
aplikasi HAIK LONTAR kepada Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing, pekan lalu.
(ISTIMEWA)
|
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT akan
memasang HAIK LONTAR, alat pendeteksi debit air di 15 daerah irigasi (DI) yang
menjadi kewenangan pusat di NTT.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas
PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT melalui Kepala Bidang Operasi &
Pemeliharaan (Kabid O&P) SDA dan Irigasi, Beny Nahak, ST, MT yang dihubungi
Kamis (1/11/2018)
"Yang
sudah pasang aplikasi HAIK LONTAR saat ini baru empat daerah irigasi (DI).
Sedangkan lainnya sudah survei lokasi dan tinggal pasang. Direncanakan
pemasangannya akan dilakukan tahun 2019 mendatang," kaya Beny.
Dijelaskannya,
empat DI yang sudah dipasang aplikasi HAIK LONTAR serta sudah aktif dan sudah
realtime itu, yakni DI Manikin di Kabupaten Kupang, DI Bena di Kabupaten TTS,
DI Malaka di Kabupaten Malaka, dan DI Kambaniru di Kabupaten Sumba Timur.
Sedangkan
DI yang sudah disurvei dan direncanakan dipasang pada tahun 2019, yakni tujuh
unit di Flores, masing-masing satu unit DI Nggorang Kabupaten Manggarai, dua
unit di DI Lembor Kabupaten Manggarai Barat, dua unit di DI Wae Mantar
Kabupaten Manggarai, satu unit di DI Mbay Kabupaten Nagekeo, satu unit di DI
Soa Kabupaten Ngada dan satu unit di DI di Ende.
Di Pulau Timor masing-masing satu unit di DI Tilong
Kabupaten Kupang, satu unit di DI Haikesak, dan satu unit di DI Kaekto,
Kabupaten TTU.
Beny menjelaskan, pemasangan HAIK LONTAR di daerah irigasi (DI) sangat membantu
tugas mereka dalam mendeteksi air.
"Sekarang kalau masyarakat tanya, kita langsung cek dan bisa langsung
jelaskan kepada masyarakat kebutuhan lahan yang digarap sesuai ketersediaan
air. Jadi tidak tunggu lama-lama lagi," jelas Beny.
Selain memudahkan dalam menjawab pertanyaan masyarakat, jelas Beny, data
kekeringan yang diminta dari pusat juga bisa didapatkan dengan segera.
Beny
mengakui, memang ada pemesanan dari provinsi lain, seperti dari provinsi
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo untuk menggunakan alat tersebut.
Namun saat ini belum bisa dipenuhi karena belum mengantongi hak paten.
Untuk diketahui, Dinas PUPR NTT di bawah pimpinan
Kadis, Ir. Andre W Koreh, MT dan Kabid O&P SDA dan Irigasi, Beny Nahak, ST,
MT bekerjasama dengan Bayu Dwi Apri Nugroho, ST., M.Agr., Ph.D Ahli Klimatologi
Pertanian, Perubahan Iklim dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menciptakan sebuah inovasi baru untuk
mencatat debit air secara realtime di daerah irigasi (DI).
Inovasi baru itu berupa aplikasi HAIK LONTAR
PEDE Tanam 1.0.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar