- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ruas
jalan rabat beton di Perumnas Ende yang sedang dikerjakan namun tidak ada papan
nama proyek,Minggu (4/11/2018)
|
Marsel
Mite Feni,w arga Perumnas, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten
Ende, mengaku kecewa dengan pekerjaan rabat beton di Kompleks Perumnas, Kelurahan
Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, yang menurutnya terkesan asal jadi. Pekerjaan
tersebut dinilainya juga terkesan siluman karena tidak tahu rekanan siapa yang
kerja dan sumber dana juga tidak jelas karena tidak ada papan nama proyek di
sekitar lokasi pekerjaan.
Hal
ini dikatakan Marsel kepada Pos Kupang.Com, Minggu (4/11/2018) di Ende
menangapi proses pekerjaan rabat beton di Kompleks Perumnas.
Marsel mengatakan sepengetahuan dirinya bahwa semua proyek
yang bersumber dari APBD maupun APBN ada papan nama proyek namun yang terjadi
di Perumnas Ende terkesan siluman karena tidak ada papan nama proyek.
“Publik perlu tahu rekanan siapa yang mengerjakan proyek tersebut dan juga
nilai proyeknya serta bersumber dari mana proyek tersebut ini yang semestinya
perlu dipahami oleh pihak rekanan,”kata Marsel.
Marsel mengatakan bahwa jangan beralasan bahwa pekerjaan yang ada adalah
pekerjaan sisa dari proyek lain atau nilainya kecil karena bagaimanapun proyek
yang ada sumber dananya dari pemerintah maka publik harus mengatahui hal itu.
Dalam pantuan pihaknya ujar Marsel dalam satu tahun terahkir memang ada
pekerjaan rabat beton di wilayah Perumnas namun yang terjadi proses
pekerjaannya tekesan asal jadi yang dibuktikan sudah banyak lapisan semen yang
terkelupas sehingga menyebabkan kondisi lingkungan tercemar oleh debu yang
berasal dari lapisan semen yang terkelupas.
“Di Perumnas ada
pekerjaan rabat beton yang baru dan juga yang telah lama semuanya bermasalah.
Kalau yang lama sudah rusak padahal baru setahun lalu dikerjakan sedangkan yang
baru selain papan nama tidak ada kualitas pekerjaanya juga diragukan,”kata
Marsel.
Marsel mengatakan pihaknya berani mengatakan hal itu karena
dia bersama ratusan warga Perumnas lainnya yang merasakan dari keberadaan
pekerjaan rabat beton di Perumnas.
“Kasihan anak-anak bisa terkena Ispa kalau model pekerjaan seperti yang
ada karena debu berterbangan pada saat musim panas,”kata Marsel.
Marsel mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bahwa proyek tersebut
adalah titipan dari oknum DPRD Kabupaten Ende atau siapa saja namun yang mereka
harapkan adalah kualitas dari proyek tersebut karena bagaimanapun mereka yang
merasakan dampak langsung dari keberadaan proyek jalan.
Dia berharap agar Dinas PU Kabupaten Ende untuk memonitor pekerjaan kalau
memang proyek itu merupakan proyek pemerintah.
Bahkan lebih jauh Marsel mengharapkan agar pihak Kejaksaan Negeri Ende
atau Tipikor Polres Ende untuk berani mengusut pekerjaan rabat beton di
Perumnas sebagai sok terapi atau efek jera kepada rekanan agar tidak main-main
dengan pekerjaan yang menggunakan uang negara.
Secara terpisah Kadis PU Kabupaten Ende, Frans Lewang yang
dikonfirmasi mengenai pekerjaan rabat beton di Perumnas Ende mengatakan bahwa
pihaknya akan tentu memiliki standar dalam pekerjaan.
“Kalau memang masyarakat tidak puas dengan pekerjaan maka silahkan
dilaporkan ke kami untuk kami evaluasi pekerjaan yang ada,”kata Frans.
Frans mengharapkan kepada pihak rekanan serius bekerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pekerjaan yang dia terima dan juga kepada publik.
“Setiap
proyek tentu ada pengawasnya maka kalau memang proyek itu tidak beres maka
semestinya pengawas langsung memberikan teguran kepada yang bersangkutan agar
bekerja lebih baik,”kata Frans.
Sumber:
http://kupang.tribunnews.com/2018/11/04/marsel-sebut-proyek-rabat-beton-di-perumnas-ende-siluman?page=1
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar