SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Marsel Sebut Proyek Rabat Beton Di Perumnas Ende Siluman

Ruas jalan rabat beton di Perumnas Ende yang sedang dikerjakan namun tidak ada papan nama proyek,Minggu (4/11/2018)


Marsel Mite Feni,w arga Perumnas, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, mengaku kecewa dengan pekerjaan rabat beton di Kompleks Perumnas, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, yang menurutnya terkesan asal jadi. Pekerjaan tersebut dinilainya juga terkesan siluman karena tidak tahu rekanan siapa yang kerja dan sumber dana juga tidak jelas karena tidak ada papan nama proyek di sekitar lokasi pekerjaan.

Hal ini dikatakan Marsel kepada Pos Kupang.Com, Minggu (4/11/2018) di Ende menangapi proses pekerjaan rabat beton di Kompleks Perumnas.

Marsel mengatakan sepengetahuan dirinya bahwa semua proyek yang bersumber dari APBD maupun APBN ada papan nama proyek namun yang terjadi di Perumnas Ende terkesan siluman karena tidak ada papan nama proyek.

“Publik perlu tahu rekanan siapa yang mengerjakan proyek tersebut dan juga nilai proyeknya serta bersumber dari mana proyek tersebut ini yang semestinya perlu dipahami oleh pihak rekanan,”kata Marsel.

Marsel mengatakan bahwa jangan beralasan bahwa pekerjaan yang ada adalah pekerjaan sisa dari proyek lain atau nilainya kecil karena bagaimanapun proyek yang ada sumber dananya dari pemerintah maka publik harus mengatahui hal itu.

Dalam pantuan pihaknya ujar Marsel dalam satu tahun terahkir memang ada pekerjaan rabat beton di wilayah Perumnas namun yang terjadi proses pekerjaannya tekesan asal jadi yang dibuktikan sudah banyak lapisan semen yang terkelupas sehingga menyebabkan kondisi lingkungan tercemar oleh debu yang berasal dari lapisan semen yang terkelupas.

“Di Perumnas ada pekerjaan rabat beton yang baru dan juga yang telah lama semuanya bermasalah. Kalau yang lama sudah rusak padahal baru setahun lalu dikerjakan sedangkan yang baru selain papan nama tidak ada kualitas pekerjaanya juga diragukan,”kata Marsel.

Marsel mengatakan pihaknya berani mengatakan hal itu karena dia bersama ratusan warga Perumnas lainnya yang merasakan dari keberadaan pekerjaan rabat beton di Perumnas.

“Kasihan anak-anak bisa terkena Ispa kalau model pekerjaan seperti yang ada karena debu berterbangan pada saat musim panas,”kata Marsel.

Marsel mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bahwa proyek tersebut adalah titipan dari oknum DPRD Kabupaten Ende atau siapa saja namun yang mereka harapkan adalah kualitas dari proyek tersebut karena bagaimanapun mereka yang merasakan dampak langsung dari keberadaan proyek jalan.

Dia berharap agar Dinas PU Kabupaten Ende untuk memonitor pekerjaan kalau memang proyek itu merupakan proyek pemerintah.

Bahkan lebih jauh Marsel mengharapkan agar pihak Kejaksaan Negeri Ende atau Tipikor Polres Ende untuk berani mengusut pekerjaan rabat beton di Perumnas sebagai sok terapi atau efek jera kepada rekanan agar tidak main-main dengan pekerjaan yang menggunakan uang negara.

Secara terpisah Kadis PU Kabupaten Ende, Frans Lewang yang dikonfirmasi mengenai pekerjaan rabat beton di Perumnas Ende mengatakan bahwa pihaknya akan tentu memiliki standar dalam pekerjaan.

“Kalau memang masyarakat tidak puas dengan pekerjaan maka silahkan dilaporkan ke kami untuk kami evaluasi pekerjaan yang ada,”kata Frans.

Frans mengharapkan kepada pihak rekanan serius bekerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pekerjaan yang dia terima dan juga kepada publik.

“Setiap proyek tentu ada pengawasnya maka kalau memang proyek itu tidak beres maka semestinya pengawas langsung memberikan teguran kepada yang bersangkutan agar bekerja lebih baik,”kata Frans.


Sumber:
http://kupang.tribunnews.com/2018/11/04/marsel-sebut-proyek-rabat-beton-di-perumnas-ende-siluman?page=1

Komentar