- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sumber Daya Alam dan
Infrastruktur Setda kota Kupang menggelar Workshop Diskusi Pengembangan Wilayah Kota
Kupang Melalui Pembangunan Infrastruktur Daerah, di Ruby Room
Hotel On the Rock, Kamis (8/11/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, Andre Koreh, Asisten II,
Pimpinan OPD, Camat dan Lurah se-Kota Kupang.
Jefri menyampaikan kegiatan ini
sangat strategis untuk pengembangan kota Kupang menjadi kota
moderen. Kota Kupang ini merupakan gerbang
terdepan Indonesia, kota yang berhadapan dengan Timor-Timur dan akan menjadi
ikon atau menjadi representatif kota di Indonesia.
Orang yang belum pernah datang ke Indonesia dan hendak ke Jakarta,
misalnya harus transit di Kota
Kupang maka image pertama Indonesia itu Kota
Kupang. Dimana jalannya masih kumuh, gelap, banyak batu karang dan
lainnya.
“Oleh karena itu workshop ini sangat penting bagi kita. Kita berdiskusi
menyampaikan kesimpulan apa-apa yang harus dikembangkan untuk menjadikan kota
Kupang menjadi kota moderen,” tuturnya.
Dalam menata kota Kupang, kata Jefri, baru tahun ini menata anggaran untuk
kota Kupang. Saat ini sedang menata kembali kota menjadi kota yang sedikit
modern, mulai dari Smart City, penataan ruangnya dan sebagainya.
Ia menyebutkan konsep dari Provinsi ada penataan ruang dari lima koridor
di kota Kupang. Diluar dari lima koridor, Pemerintah Kota akan menata ruang
berbagai objek-objek. Pertama, lokasi Pos 1 di terminal kota Kupang yang
penataannya tidak bagus karena kumuh. Kedua, lokasi eks Teluk Kupang.
Dikatakan untuk penataan eks Teluk Kupang sebenarnya gambarnya sudah ada.
Anggaran yang dikucurkan Rp 1 miliar untuk menata Taman dan eks Teluk Kupang Rp
2 miliar.
“Kita belum bangun itu karena terbentur dana yang hanya Rp 2 miliar. Kita
tidak bisa salahkan teman-teman dewan, karena kemampuan kita menjelaskan itu
yang menjadi poin penting untuk mengambil keputusan. Kalau minta yang masuk
akal dan memadai pasti bisa. Kadang-kadang komunikasi yang membuat macet.
Kemampuan menjawab, analisa yang kadang kita tidak punya atau tidak mau
menyesuaikan visi dan misi. Misalnya saja koridor V yang membutuhkan anggaran
lebih dari Rp 8 miliar. Karena kita ingin membuat ikon Kota yang lebih bagus,
membuat jalan, penataan ruang, air mancur yang lebih bagus. Selain koridor V
masih banyak yang belum diselesaikan, kota Kupang kumuhnya luar biasa,”
ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian SDA dan Infrastruktur Setda Kota
Kupang, Yohana Koeain, mengatakan, perencanaan infrastruktur secara
baik dapat menghasilkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tepat
guna. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yaitu terwujudnya kota layak huni
cerdas, mandiri dan sejahtera dengan tata kelola bebas KKN.
Tujuannya untuk mewujudkan infrastruktur yang
termanfaatkan secara optimal, menyediakan pembangunan infrastruktur yang
berkualitas dan tepat guna.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar