SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Walikota Sebut Kupang Luar Biasa Kumuh




Sumber Daya Alam dan Infrastruktur Setda kota Kupang menggelar Workshop Diskusi Pengembangan Wilayah Kota Kupang Melalui Pembangunan Infrastruktur Daerah, di Ruby Room Hotel On the Rock, Kamis (8/11/2018).

Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, Andre Koreh, Asisten II, Pimpinan OPD, Camat dan Lurah se-Kota Kupang.

Jefri menyampaikan kegiatan ini sangat strategis untuk pengembangan kota Kupang menjadi kota   moderen. Kota Kupang ini merupakan gerbang terdepan Indonesia, kota yang berhadapan dengan Timor-Timur dan akan menjadi ikon atau menjadi representatif kota di Indonesia.

Orang yang belum pernah datang ke Indonesia dan hendak ke Jakarta, misalnya harus transit di Kota Kupang maka image pertama Indonesia itu Kota Kupang. Dimana jalannya masih kumuh, gelap, banyak batu karang dan lainnya.

“Oleh karena itu workshop ini sangat penting bagi kita. Kita berdiskusi menyampaikan kesimpulan apa-apa yang harus dikembangkan untuk menjadikan kota Kupang menjadi kota moderen,” tuturnya.

Dalam menata kota Kupang, kata Jefri, baru tahun ini menata anggaran untuk kota Kupang. Saat ini sedang menata kembali kota menjadi kota yang sedikit modern, mulai dari Smart City, penataan ruangnya dan sebagainya.

Ia menyebutkan konsep dari Provinsi ada penataan ruang dari lima koridor di kota Kupang. Diluar dari lima koridor, Pemerintah Kota akan menata ruang berbagai objek-objek. Pertama, lokasi Pos 1 di terminal kota Kupang yang penataannya tidak bagus karena kumuh. Kedua, lokasi eks Teluk Kupang.

Dikatakan untuk penataan eks Teluk Kupang sebenarnya gambarnya sudah ada. Anggaran yang dikucurkan Rp 1 miliar untuk menata Taman dan eks Teluk Kupang Rp 2 miliar.

“Kita belum bangun itu karena terbentur dana yang hanya Rp 2 miliar. Kita tidak bisa salahkan teman-teman dewan, karena kemampuan kita menjelaskan itu yang menjadi poin penting untuk mengambil keputusan. Kalau minta yang masuk akal dan memadai pasti bisa. Kadang-kadang komunikasi yang membuat macet.

Kemampuan menjawab, analisa yang kadang kita tidak punya atau tidak mau menyesuaikan visi dan misi. Misalnya saja koridor V yang membutuhkan anggaran lebih dari Rp 8 miliar. Karena kita ingin membuat ikon Kota yang lebih bagus, membuat jalan, penataan ruang, air mancur yang lebih bagus. Selain koridor V masih banyak yang belum diselesaikan, kota Kupang kumuhnya luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian SDA dan Infrastruktur Setda Kota Kupang, Yohana Koeain, mengatakan, perencanaan infrastruktur secara baik dapat menghasilkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tepat guna. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yaitu terwujudnya kota layak huni cerdas, mandiri dan sejahtera dengan tata kelola bebas KKN.

Tujuannya untuk mewujudkan infrastruktur yang termanfaatkan secara optimal, menyediakan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tepat guna.

Sumber:

Komentar