- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pengelolaan dan pemanfaatan tata ruang di Kabupaten TTS belum dikelola secara maksimal. Hal ini terjadi akibat minimnya sistem informasi serta fasilitas pengendalian yang kurang efisien.
Dampaknya, pembangunan yang dilakukan masyarakat bertentangan dengan aturan tata kelola pemanfaatan ruang yang berlaku. Berangkat dari persoalan tersebut, maka dalam rangka menyambut Hari Bakti PU, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten TTS menggelar sosialisasi dan launching program optimalisasi pengendalian pemanfaatan ruang melalui program Si-IPAR KC, Selasa (3/12) di kantor PUPR TTS.
“Program ini di NTT, Kabupaten TTS merupakan kabupaten pertama yang menciptakan program aplikasi optimalisasi pengendalian pemanfaatan ruang dalam bentuk website,” ujar Kepala Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten TTS, Linda Kase.
Linda menjelaskan, persoalan belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang daerah, mengakibatkan pelanggaran pemanfaatan ruang. Hal itu terjadi akibat belum efisiennya proses transformasi informasi pemanfaatan ruang kepada masyarakat secara terbuka. Penyebab lainnya adalah kurangnya pemanfaatan ruang sosialisasi dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan ruang akibat kurangnya informasi pemanfaatan ruang. Sejumlah faktor itu menjadi penyebab belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten TTS.
“Masyarakat belum tahu lokasi di mana yang ruang bisnis, ruang publik, ruang permukiman, ruang terbuka hijau dan sebagainya. Akibatnya terjadi pembangunan yang tumpang tindih, atau tidak sesuai dengan manfaat tata ruang yang berlaku,” tutur Linda.
Untuk itu lanjut Linda, Dinas PUPR Kabupaten TTS menciptakan websiteSi-IPAR KC yang memuat sejumlah informasi tentang lokasi, jenis bangunan yang pantas sesuai dengan aturan tata ruang dan informasi lain yang berkaitan dengan lokasi tertentu. Dengan demikian, jika masyarakat ingin membangun di daerah tertentu khususnya Kota SoE yang merupakan pilot project dari program Si-IPAR KC, tidak perlu lagi harus bolak-balik ke Dinas PUPR untuk mendapatkan informasi, tetapi cukup mengakses website Si-IPAR KC, sudah bisa memperoleh informasi berkaitan dengan lokasi yang dimaksud.
“Kalau lokasi yang dimaksud sesuai dengan tujuan pembangunan, maka masyarakat cukup print informasi tersebut dan bawa ke Dinas PRKP untuk mendapatkan IMB,” jelas dia.
Program Si-IPAR KC diharapkan menjadi wadah perpaduan program lintas sektor, koordinasi antar stakeholder dalam pemanfaatan ruang, sehingga pemanfaatan tata ruang berlangsung sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10/2012 yang merupakan penjabaran dari UU Nomor 26/2007 tentang ruang udara, darat dan isi bumi untuk dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
“Dengan adanya program ini, maka akan ditindaklanjuti dengan penataan dan penertiban sesuai dengan regulasi yang berlaku. Untuk sementara memang website ini belum masuk dalam aplikasi websitePemkab TTS, namun ke depan diharapkan website ini juga menjadi salah satu referensi informasi website Pemkab TTS,” kata Linda.
Sementara, Sekretaris Dinas PUPR, Yakop Tamu Ama Lay pada kesempatan itu mengatakan, pada era sekarang, ASN dituntut memberikan informasi yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel kepada masyarakat. Hal itu terjadi seiring dengan tuntutan zaman dan informasi berbasis elektronik. Pelayanan dengan cara manual, tentu akan menghabiskan banyak uang dan waktu karena untuk membangun rumah atau fasilitas jasa lainnya harus mendatangi pemerintah secara langsung guna berkonsultasi terkait tempat rencana bangunan.
“Jadi memang sekarang kita dituntut untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada publik,” katanya.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda TTS, Yan Banoet saat membuka kegiatan yang dihadiri lurah se-Kecamatan Kota SoE mengatakan, untuk memajukan daerah secara tepat, cepat dan efisien, sudah seharusnya ASN berinovasi mengikuti perkembangan zaman yang terjadi saat ini. Informasi dan program pemerintah ke depan diharapkan berbasis teknologi, sehingga setiap program kegiatan yang dilakukan pemerintah transparan dan akuntabel.
“Saya berharap ke depan semua pelayanan dan informasi publik memanfaatkan perkembangan teknologi. Terus belajar, berinovasi dan berkreasi untuk memajukan daerah ke arah yang lebib baik,” tandas Yan.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar