- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MULUS---Jalan Sabuk Merah Sektor Timur Perbatasan
RI-RDTL tampak mulus saat diabadikan usai hotmiks.
|
Pembangunan jalan sabuk merah
Sektor Timur Perbatasan RI-RDTL sudah memasuki tahun keempat.
Pembangunan jalan sepanjang 176,19 kilometer ini mulai dikerjakan tahun
2015 pada masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kala
sebagai implementasi nawacita ketiga yakni, membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Sampai dengan
tahun 2018, total jalan yang sudah hotmix mencapai 83 kilometer dengan total
anggaran yang dikuncurkan pemerintah pusat mencapai 100 miliar lebih. Di tahun
2019 akan dikerjakan lagi sekitar 41 kilometer.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
4.5 Pembangunan Jalan Perbatasan NTT,
Rofinus Ngilo mengatakan hal itu kepada wartawan di Atambua, Rabu (9/1/2019).
Rofinus Ngilo mengatakan hal itu kepada wartawan di Atambua, Rabu (9/1/2019).
Menurut Rofinus, program pembangunan jalan Sabuk Merah Sektor Timur Perbatasan
RI-RDTL sepanjang 176,19 kilometer ini menghubungkan Motaain, Kabupaten
Belu dengan Motamasin, Kabupaten Malaka. Jalan yang sudah
hotmix sepanjang 83 kilometer sampai dengan akhir tahun 2018.
Di tahun 2019 dikerjakan lagi sekitar 41 kilometer dan 15 buah jembatan. Saat
ini masih dalam tahap persiapan dokumen dan target sebelum pelaksanaan pilpres
dan pileg sudah dilakukan tandatangan kontrak.
Menurut Rofinus, jalan sabuk merah merupakan jalan bangun baru berstandar
nasional dengan lebar badan jalan tujuh meter, bahu jalan kiri kanan empat
meter. Selain itu, bangunan pelengkapnya seperti drainase permanen, tembok
penahan badan jalan, tembok penahan tebing dan juga pagar keselamatan pengguna
jalan serta rambu-rambu.
Ditanya mengenai kendala sosial saat pembangunan jalan, Rofinus
mengatakan, kendala sosial biasa terjadi namun di sisi lain masyarakat sangat
mendukung pekerjaan jalan tersebut sehingga semua persoalan dapat diselesaikan
dengan baik. Masyarakat di wilayah perbatasan RI-RDTL sudah menikmati jalan
yang bagus. Akses transportasi masyarakat dari desa ke kota atau sebaliknya
sudah lancar dan cepat karena jaraknya juga semakin dekat.
"Dulu
masyarakat dari Lamaknen yang ke Atambua harus taputar jauh dan makan waktu
tapi sekarang sudah tidak lagi," kata Rofinus.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar