EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Groundbreaking Jembatan Palmerah di Larantuka Bulan April 2019, Alex: Ini Kebanggaan NTT

Tim Tidal Bridge dari Belanda pose bersama Asisten I Sekda NTT, Alex Sena dan Ketua DPRD NTT, H Anwar Pua Geno, Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT saat pertemuan di ruang rapat Asisten I di Kantor Gubernur NTT, Selasa (22/1/2019).


Groundbreaking Jembatan Palmerah di Larantuka bulan April 2019, Asisten I Sekda NTT, Ir. Alex Sena, M.Si mengatakan ini kebanggaan NTT.

Groundbreaking Jembatan Pancasila Palmerah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), diperkirakan akan dilaksanakan bulan April 2019 mendatang. Jembatan dengan panjang sekitar 800 meter itu akan menghubungkan Pulau Flores, di Larantuka dengan Pulau Adonara.

Hal ini disampaikan Asisten I Sekda NTT, Ir. Alex Sena, M.Si saat pertemuan dengan Tim Tidal Bridge dari Belanda di Ruang Rapat Asisten I Kantor Gubernur NTT, Selasa (22/1/2019).

Menurut Alex, kehadiran tim Tidal Bridge dari Belanda itu untuk menyampaikan kemajuan rencana pembangunan Jembatan Palmerah di Flotim NTT.

"Dari hasil penyampaian itu, tentu pembangunan awal atau groundbreaking direncanakan pada bulan April mendatang," kata Alex.

Dijelaskannya, kehadiran tim Tidal Bridge dari Belanda bersama dengan pihak perbankan dari Belanda selain mengikuti pertemuan dengan Pemprov NTT, juga akan melihat langsung lokasi pembangunan Jembatan Palmerah di Flotim.

Dikatakan, Pemerintah Provinsi NTT tentu akan menerima hasil Amdal dan selanjutnya diproses untuk pelaksanaan pembangunan awal.

"Hadirnya jembatan ini bukannya jadi kebanggaan warga Flores atau Flotim saja, melainkan kebanggaan NTT karena akan menjadi lokasi atau obyek wisata. Apalagi, konstruksinya berupa binatang yang terkenal di Flores bagian timur yakni ikan paus dan akan menjadi salah satu ikon terbaik," ujarnya.

Managing Director Tidal Bridge, Latif Gau mengatakan, jika pembangunan Jembatan Palmerah itu direalisasikan maka jembatan dengan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) ini merupakan pertama di dunia.

"Memang di Belanda ada, tapi desain jembatannya secara awal tidak disertai turbin. Jadi ini pertama dan cukup besar," kata Latif.

Lebih lanjut dikatakan, jembatan yang sama di Belanda, namun saat kontruksi atau desainnya tanpa turbin. "Ada jembatan seperti ini di Belanda, tapi desainnya tanpa turbin. Saat ini jika mau pasang turbin, maka jembatannya tidak memungkinkan," katanya.

Dikatakan, di NTT turbin itu akan melayani seluruh Flores , sehingga tingkat elektrifikasi menjadi banyak di Flores.

Terkait kekuatan arus listrik di Selat Gonzalu itu, Latif mengatakan, di Jembatan Palmerah kekuatan arusnya mencapai 300 Mega Watt.

Dikatakan, pihaknya masih membicarakan serius dengan PT PLN soal listrik. "Dari diskusi memang PLN minta turunkan harga jual listrik, tapi kita masih diskusi. Namun, kalau nanti PLN ikut dalam konsorsium maka PLN termasuk sebagai pemilik," katanya.

Sumber:

Komentar