EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Jalan Menuju Pantai Mananga Rusak Parah

BUTUH PERHATIAN. Ruas jalan menuju tempat wisata pantai Mananga perlu diperbaiki. Sebab, jalan tersebut berlubang dan rusak parah.
Hal ini sangat meresahkan warga terutama pada musim hujan. Pasalnya, lubang yang ada di sepanjang jalan digenangi air, sehingga pengendara tidak dapat mengetahui dalamnya lubang. Kerap terjadi kecelakaan tunggal di ruas jalan Karuni.

Kondisi ini tentu saja cukup memprihatinkan dan harus segera mendapat tanggapan pemerintah.  Sebab, disepanjang jalan terdapat beberapa lembaga pendidikan diantaranya Kampus STKIP Weetebula, Sumba Hotel School,  Sekolah Menengah Agama Katolik, beberapa SD dan juga SMP. Lebih lagi karena jalanan tersebut merupakan akses menuju lokasi wisata pantai Mananga Aba yang cukup ramai dikunjungi wisatawan.

Apabila ditinjau dari program prioritas Pemerintah Provinsi NTT, di mana pariwisata menjadi lokomotif percepatan pembangunan, maka ruas jalan menuju pantai Mananga Aba perlu menjadi salah satu prioritas.

Yohanes Ama, salah seorang  masyarakat Desa Karuni ketika ditemui Timor Express mengatakan, kerusakan ruas jalan Desa Karuni yang menjadi akses menuju pantai Mananga Aba sudah lama terjadi. Saat ini kondisi kerusakan jalan sudah berada pada tingkat meresahkan warga. Sebab, semakin sering terjadi kecelakaan tunggal, terutama pada musim hujan.

“Karena rumah saya di pinggir jalan, saya hampir tiap hari lihat ada orang jatuh di dalam lumpur di jalan. Masyarakat sudah resah karena jalan ini cukup ramai. Selain oleh masyarakat, tapi juga oleh wisatawan dan terutama para pelajar dan mahasiswa,” katanya.
Dirinya melanjutkan, pada musim hujan saat ini jelas potensi jalan rusak bisa menjadi lebih tinggi. Lubang jalan tampak digenangi air, sehingga pengendara yang melintas tidak bisa memastikan kedalaman lubang.

Menurut Yohanes, terdapat 10 titik lubang yang digenangi air. Akibatnya, kecelakaan lalu lintas tunggal sering terjadi di jalan itu.

“Sudah lama sekali jalan ini rusak. Beberapa hari yang lalu salah seorang mahasiswa mengalami kecelakan tunggal sempat dibawa ke puskesmas terdekat. Apalagi dijalur ini ada sekolah hotel,  kampus dan tempat pariwisata, sehingga pemerintah tolong memperhatikan hal ini supaya pengguna jalan merasa nyaman sampai tujuan,” ujar Yohanes.

Senada dengan itu, salah seorang mahasiswa STKIP Waitabula, Andreas Bili menyebutkan, titik rawan kecelakaan tunggal selalu terjadi diruas jalan yang belum dilakukan perbaikan. Hal ini menurutnya sangat meresahkan pengguna jalan. Jalan ini sangat berguna sekali bagi kalangan umum. Kalau dilihat dari potensi pengguna jalan tersebut kata Andreas, kebanyakan anak sekolah dan wisatawan.

Adreas berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Pasalnya jalan itu satu-satunya yang dilalui mahasiswa STKIP,  pelajar sekolah hotel, SD, SMP, SMA maupun wisatawan.

“Jalan ini sangat berguna sekali. Yang dari SD Bali Loura sampai Mananga Aba sangat ramai dilalui, tetapi dari simpang sampai kampus STKIP Weetebula ada berapa titik yang rusak parah. Lubang di jalan tersebut cukup dalam dan membahayakan para pengguna jalan. Semoga segera diperbaiki sama dinas terkait, apalagi sebentar lagi STKIP mau adakan wisuda perdana dan kabarnya pak gubernur juga akan hadir. Saya harap setelah peristiwa bersejarah itu, jalan ini bisa menjadi salah satu prioritas,” harap Andreas.

Sumber:

Komentar