SELEKSI PENERIMAAN PPPK LINGKUP PEMPROV NTT T.A 2024

Kontraktor Kabur, Pekerja Blokir Jembatan Ubeloler



PT Telaga Pasir Kuta, kontraktor proyek Jembatan Ubeloler di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur kabur ke Surabaya sebelum membayar upah pekerja senilai ratusan juta rupiah. Para pekerja berang dan memblokir jembatan yang sudah dilakukan PHO (provisional hand over) itu.
Para pekerja merasa dipermainkan dan sangat dirugikan. Mereka memblokir jembatan di Trans Flores Maumere-Larantuka itu dari dua arah. Mereka membuat pagar bambu dan kayu menutup akses kendaraan yang hendak melintasi jembatan tersebut. Sementara itu, di tengah jembatan ditaruh tripleks ukuran sekitar 1×2 meter yang bertuliskan “Dilarang lewat sebelum tenaga kerja dibayar!”
Pantauan VN di jembatan tersebut, Minggu (20/1), kendaraan yang melintas terpaksa melewati jembatan yang lama, sekalipun kondisinya rawan terjadi kecelakaan karena retak-retak pada bentangan jembatan.
Tampak di base camp proyek pengerjaan jembatan, terlihat satu unit alat berat jenis caterpillar, puluhan balok ukuran 5×7 cm, serta dua unit kamp pekerja tertutup dan digembok dari luar.
Salah satu pekerja, Gaspar Gusar (46) yang ditemui VN di kediamannya di Blauk, Desa Persiapan Watu Omok, Kecamatan Talibura, membenarkan bahwa ia bersama rekan pekerja lainnya yang memblokir Jembatan Ubeloler. Sebab, kontraktor belum membayar upah para pekerja namun ia sudah kabur ke Surabaya.
“Kami ini orang kecil. Kami siap mati. Kami kerja untuk kasih makan anak istri dan sekolahkan anak. Sudah selesai kerja malah dia lari, tidak bayar kami punya upah. Setiap kali kami minta uang di pelaksana, selalu alasan bos belum kirim. Makanya kami tutup sampai upah kami dibayar,” kata Gaspar Gusar, yang baru-baru ini mengalami kecelakaan, tertabrak sepeda motor.
Gaspar menuturkan, kontraktor proyek tersebut berasal dari Pulau Bali, dengan nama perusahaan PT Telaga Pasir Kutai. Total anggaran proyek jembatan tersebut sebanyak Rp 3 miliar lebih.
Para tukang selalu meminta upah mereka di pelaksana yang bernama Hary yang kos Jalan Brai Maumere, namun ia selalu beralasan belum dapat kiriman uang dari kontraktor.

Jenis item pekerjaan yang belum dibayar oleh kontraktor, demikian Gaspar, yakni pemasangan batu 500 meter kubik, dengan perjanjian 1 meter kubik dengan upah Rp 120.000. Karena itu, total upah pemasangan batu yang belum dibayar kontraktor mencapai Rp 60 juta. Selain pemasangan batu, upah jenis pekerjaan lain yang belum dibayar kontraktor yakni bakisting dan pemasangan tiang pancang jembatan, serta beberapa item pekerjaan lainnya.
“Kami sudah hitung semua, lebih dari Rp 100 juta yang belum dibayar kontraktor. Di luar itu banyak item pekerjaan tambahan yang kami kerja tanpa upah, kami tidak persoalkan, karena jembatan itu untuk kami juga. Tapi kalau dia tidak bayar, kami akan lapor Bupati dan Gubernur. Natal dan Tahun Baru saja kami tidak dapat upah. Kami makan saja susah,” keluh Gaspar dengan nada kesal.
Albertus yang juga tetangga Gaspar mengeluhkan hal yang sama karena material berupa kerikil dan pasir senilai puluhan juta rupiah belum juga dibayar oleh kontraktor.

Akan Bayar
Anak Agung Gede Esa AS, Satker 64 PPK Maumere-Waerunu yang dikonfirmasi mengenai masalah ini, mengatakan, pekerjaan tersebut merupakan satuan pekerjaan jalan nasional wilayah X Kupang NTT, dengan jenis kegiatan penggantian jembatan dengan dana APBN TA 2018. Waktu kerja 240 hari kalender.

Dia membenarkan ikhwal tindakan para pekerja yang menutup jembatan karena kontraktor belum membayar upah mereka. Agung mengaku sudah memberitahukan persoalan tersebut kepada kontraktor dan yang bersangkutan menyatakan akan membayar upah para pekerja.
“Ada persoalan antara pekerja dengan kontraktor. Sudah dibicarakan dan sudah beres. Kontraktor akan bayar dan jembatan itu akan digunakan. Alat berat juga masih ada di lokasi, jadi akan dibayar,” kata Agung.
Hari yang disebut-sebut sebagai pelaksana penggantian jembatan Ubeloler di Desa Kringa belum berhasil dikonfirmasi karena sedang tidak berada di tempat kosnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh VN yang bersangkutan sudah lama tidak kelihatan di kosnya.
Sumber:

Komentar