- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pdt. Yandi Manobe saat memimpin ibadah Natal Bersama
di gedung PUPR NTT, Selasa (8/1/2019).
|
Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT menggelar Natal Bersama di gedung PUPR NTT
lantai 1, Jln. Basuki Rahmat No. 1, Naikolan, Kota Kupang, Selasa (8/1/2019).
Pada kesempatan itu digelar ibadah bersama yang dipimpin oleh Pdt. Yandi Manobe. Tema dari perayaan ini
adalah 'Yesus Kristus Hikmat bagi Kita'.
Menurut Yandi Manobe, Yesus sulit lahir di hati orang-orang yang tak
menghargai perempuan.
Hal ini dikatakan Yandi, lantaran kebiasaan dan adat NTT yang kadang
memosisikan perempuan lebih rendah di bawah laki-laki.
Pendeta itu menjelaskan, dalam keseharian, termasuk dalam acara
adat, kadang terdapat kata-kata yang merendahkan martabat perempuan.
"Kata-kata adat yang tinggi filosofis, namun kadang mengandung
pelecehan terhadap perempuan," ujarnya.
Dia memberi contoh. Kalau ada lelaki yang ingin melamar seorang
gadis, maka juru bicara (jubir) sang lelaki akan datang ke rumah orang tua so
gadis untuk melamar.
"Para orang tua melamar dengan kata-kata adat yang tinggi.
Jubir akan bilang 'kami punya anak laki-laki ni su jalan ke sana ke mari, tapi
tak ada yang cuci pakaian, timbah air, dan memasak'," katanya.
Dia menegaskan, sang gadis yang dilamar itu bukanlah pembantu.
"Kalau toh nanti sang perempuan melakukan juga pekerjaan seperti itu, dia bukanlah
pembantu. Dia melakukannya atas nama cinta," ujarnya.
Orang-orang yang selalu menganggap rendah perempuan, katanya, perlu
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perempuan.
"Karena itu,
kelahiran Yesus dan Natal menjadi penting. Dengan momen ini, kita diingatkan
kembali untuk terus mencari hikmah dari keseharian kita," jelasnya.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar