- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PUTUS. Ruas jalan Letmaffo Timur-Lanaus putus akibat longsor yang disebabkan oleh kikisan banjir, |
Ruas jalan Letmaffo Timur-Lanaus tepatnya di kantor Desa Letmaffo Timur Kecamatan Insana Tengah, putus akibat longsor yang disebabkan oleh kikisan banjir saat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Kamis (24/1) petang.
Jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Biboki Selatan dan sebagian wilayah Kecamatan Insana dengan ibu kota Kabupaten TTU itu lumpuh total. Terdapat dua jalan penghubung yang putus akibat banjir. Satu diantaranya terletak di wilayah Desa Botof Kecamatan Insana yang putus awal Januari lalu.
Akibatnya, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas dan arus lalu lintas di wilayah sekitarnya lumpuh, karena pasca putusnya jembatan Botof, jalur tersebut satu-satunya jalur alternatif yang digunakan warga Kecamatan Biboki Selatan seluruhnya dan sebagian warga Insana untuk melintas. Namun putusnya ruas jalan tersebut membuat akses trasportasi ke wilayah tersebut lumpuh total.
Irene Afu, warga Desa Letmaffo Timur Kecamatan Insana kepada Timor Express, Jumat (25/1) menuturkan, jalan utama penghubung Desa Letmaffo Timur menuju Desa Lanaus tepatnya di depan kantor Desa Letmaffo Timur putus total akibat longsor. Kondisi tersebut disebabkan pondasi jalan yang terkikis banjir saat diguyur hujan deras.
Dikatakan, putusnya ruas jalan berdampak pada lumpuhnya akses transportasi dari beberapa desa yang menggunakan jalur tersebut. Bahkan, ruas jalan itu sementara ini dijadikan sebagai salah satu jalur alternatif masyarakat Kecamatan Biboki Selatan dan sebagian masyarakat Kecamatan Insana, pasca putusnya jembatan di Desa Botof.
“Jalan ini baru putus saat hujan deras kemarin. Sekarang masyarakat kesulitan untuk pergi ke kota karena salah satu jalan alternatif yang digunakan selama ini oleh masyarakat sudah putus pasca putusnya jembatan Botof. Sehingga, akses transportasi dari Manufui ke Kefamenanu lumpuh total,” tutur Irene.
Menurut Irene, hingga kini belum ada jalur alternatif lain yang disiapkan pemerintah daerah, sehingga tidak ada mobil yang mau melintasi jalur tersebut kecuali kendaraan roda dua.
Namun ada alternatif lain yang digunakan pengemudi kendaraan umum dengan melakukan estafet penumpang.
“Kita berharap secepatnya dibangun jalan ini sehingga akses transportasi kembali terbuka dan normal. Ini kalau dibiarkan yang susah nanti kami masyarakat,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTU, Yanuarius Salem ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (25/1) menuturkan, pihaknya telah mengutus tim teknis untuk melakukan monitoring sekaligus mengidentifikasi tingkat kerusakan dari ruas jalan yang putus tersebut untuk secepatnya ditangani.
Menurutnya, ruas jalan tersebut sudah dianggarkan untuk diperbaiki tahun ini dengan menggunakan anggaran induk tahun 2019. Sehingga pihaknya akan memperbaiki kerusakan ruas jalan itu setelah adanya pelelangan proyek.
“Tim sudah turun lokasi dan sudah identifikasi tingkat kerusakan dari ruas jalan itu. Kami akan perbaiki ruas jalan itu dalam tahun ini karena sudah dianggarkan sebelumnya,” pungkasnya.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar