EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

PUPR Bangun Jembatan Gantung Di Rewarangga

Jembatan Gantung Rewarangga Ende


Kementrian PUPR RI membangun 1 unit jembatan gantung di Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende sepanjang 60 meter.

Jembatan gantung tersebut menghubungkan antara Kelurahan Rewarangga dan Kelurahan Lokoboki di Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.

PPK Batas Kota Ende-Wolowaru, Dwi Wahyono mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Selasa (26/3/2019) di Ende.

Dwi mengatakan bahwa jembatang gantung dengan kerangka baja yang menghubungkan antara dua kelurahan melintasi Kali Wolowona di Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur.

Menurut Dwi selama ini warga dari dua kelurahan tersebut kerap mengalami kesulitan untuk menyebrang terutama ketika terjadi banjir padahal banyak warga yang berkepentingan untuk melintas baik hendak ke kebun ataupun berangkat sekolah.

“Kalau banjir besar terkadang ada siswa yang tidak bisa ke sekolah begitupun para petani karena mereka terkendala oleh banjir yang terjadi di Kali Wolowona,”kata Dwi.

Namun demikian keadaan ini sudah bisa teratasi menyusul pelaksanaan pembangunan jembatan gantung yang melintas di Kali Wolowona.

Dwi mengatakan bahwa keberadaan jembatan gantung itu saat ini tidak semata-mata sebagai sarana penyebrangan namun juga berfungsi sebagai obyek wisata bagi warga yang suka berfoto diatas jembatan dengan latar belakang Kali Wolowona.

Terhadap keberadaan jembatan tersebut Dwi berharap agar warga bisa memenfaatkan secara baik dengan tidak melakukan aksi vandalisme seperti merusak ataupun menggambar maupun mencoretnya karena keberaadan jembatan untuk kepentingan masyarakat dan diharapkan bisa bertahan lama.

Dwi mengatakan jembatan gantung yang sama dibangun di 4 lokasi di Provinsi NTT termasuk di Kabupaten Ende.

“Provinsi NTT mendapatkan jatah 4 jembatan gantung dari Kementrian PUPR dan salah satunya ada di Kelurahan Rewarangga,”kata Dwi.

Menurut Dwi jembatan gantung yang ada selain bisa dilintasi oleh pejalan kaki juga bisa dilintasi oleh pengendara sepeda motor.

Stefanus warga Kelurahan Lokoboko mengatakan pihaknya bersyukur dengan adanya jembatan gantung sehingga dengan demikian memberikan kemudahan baginya untuk pergi ke kebun ataupun menganta anak sekolah tanpa lagi terkendala oleh keberadaan Kali Wolowona pada saat banjir.

"Kalau sebelumnya kami terpaksa tidak bisa berkebun atau mengantar anak ke sekolah ketika Kali Wolowona sedang banjir namun saat ini meskipun terjadi banjir kami bisa pergi ke kebun ataupun mengantar anak ke sekolah karena sudah ada jembatan gantung,” kata Stefanus.

Sumber:

Komentar