EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Balai Permukiman NTT Ditantang Ciptakan Model Tata Ruang Lengkap



Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (tengah) pose bersama Kepala Balai Prasarana Pemukiman NTT, Herman Tobo dan jajarannya di ruang kerja Gubernur NTT, Selasa (2/4). Foto: Jumal Hauteas/VN
  Jumal Hauteas
Balai Prasarana Pemukiman Provinsi NTT ditantang untuk membuat model tata ruang yang lengkap dengan segala fasilitas, termasuk sanitasi dan jaringan air bersih, untuk diterapkan di Kota Kupang dan Labuan Bajo.
Tantangan ini disampaikan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat menerima Kepala Balai Prasarana Pemukiman NTT, Herman Tobo dan jajaranya di ruang kerja Gubernur, Selasa (2/4).
VBL meminta Herman Tobo mendisain model tata ruang lengkap dengan segala fasilitasnya, bahkan dengan jaringan air minum bersih yang dapat langsung diminum dari kran.
Ia mengatakan, NTT masih berada di dalam berbagai keterbatasan sehingga membutuhkan stimulus agar bisa memberikan contoh atau model pembangunan yang baru, agar bisa mendorong semua pemerintah kabupaten/kota maupun masyarakat NTT untuk berubah.
“Memimpin orang di daerah yang terbatas seperti NTT saat ini, pemimpinnya harus memiliki kemampuan lebih di segala bidang, mulai dari kecerdasannya, kepeduliannya dan keberaniannya untuk mengambil keputusan,” pesannya.
Karena itu, sebagai sebuah balai baru di NTT yang menyatukan semua Satuan Kerja (Satker) bidang keciptakaryaan, Herman dan jajarannya diminta mampu memberikan sesuatu yang berbeda, termasuk dalam hal kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten/kota di NTT.
“Jangan bangun di semua kabupaten/kota. Cukup buat satu contoh di Kota Kupang ini dan di Labuan Bajo. Jadi tolong buatkan desainnya agar Pemerintah Pusat biayai yang mana, Pemprov yang mana, dan kabupaten/kota tanggung yang mana. Baru bawa datang kita bicarakan dengan tim saya dan Wali Kota dengan timnya, agar kita kerjakan bersama supaya bisa menjadi contoh bagaimana kerja sama antarlembaga itu dilakukan secara baik, dan bukan hanya berakhir di rapat-rapat saja,” tegasnya.
Dia meminta Balai Prasarana Pemukiman NTT tidak hanya menjadi pelengkap struktur organisasi pemerintahan di NTT, namun bisa memberikan pengaruh positif bagi masyarakat NTT. Karena pada umumnya masyarakat butuh contoh konkret untuk berubah. Balai Prasarana Pemukiman jangan hanya sebatas melakukan pembangunan bidang keciptakaryaan secara normatif, namun bergerak keluar untuk memberikan dampak perubahan baru bagi masyarakat NTT.
“Membangun di NTT tidak bisa mengikuti aturan-aturan normatif. Kita harus bisa keluar dari standar yang ada dengan diskresi-diskresi untuk memberikan perubahan yang luar biasa. Karena NTT berada di bawah standar sehingga tidak bisa dibangun dengan cara-cara yang biasa. Jadi pemimpinnya harus memiliki integritas yang baik untuk melakukan perubahan besar melalui diskresi-diskresi yang diambilnya dalam memimpin,” tandasnya.
Saat bertemu Gubernur VBL, Herman Tobo didampingi Kasubag TU, Luan Tahun, Kepala Seksi Pelaksanaan, Rolivi Yanti, PPK PSP-POP dan PBL Wilayah II, Didrik R Abek, PPK Pengembangan PLP Wilayah I, F Ravelino, PPK Pengembangan Kawasan Pemkiman Wilayah I, Ezrom M Elim, dan PPK Pengembangan PLP wilayah II, Tini Touselak.
Turut Hadir Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.

Sementara itu, Herman Tobo usai bertemu Gubernur VBL, mengatakan permintaan VBL sesungguhnya sudah dilakukan Satker-Satker Keciptakaryaan di NTT selama ini. Namun karena berada dalam sebaran wilayah yang parsial di seluruh NTT sehingga tidak dapat dijadikan rujukan. Pihaknya akan menyiapkan grand desain tata kota, lingkungan, hingga sanitasi dan jaringan air bersih yang terpadu di satu lokasi untuk kemudian didiskusikan kembali dengan Pemprov NTT dan juga Pemkot Kupang, sebagaimana diminta Gubernur VBL agar bisa dilakukan bersama pada 2020 mendatang.
Herman mengaku, dalam diskusi dengan Gubernur VBL, dirinya mendapatkan banyak masukan dan motivasi untuk bisa bersama membangun NTT lebih baik ke depan, termasuk mendukung program-program prioritas Pemerintah Provinsi NTT yakni di bidang pariwisata dan pertanian.
“Jelas kami hadir di NTT untuk bersama membangun NTT. Jadi kami pasti akan melaksanakan program-program yang mendukung program pariwisata, pertanian, dan program lain yang menjadi prioritas Pemprov NTT. Jadi kita akan bantu melalui program sanitasi, dan juga penyediaan air minum bersih di perkotaan, pedesaan, maupun di destinasi-destinasi pariwisata di NTT,” tandasnya. 
Sumber:

Komentar