EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Jalan Bokong-Lelogama, Lebar 11 Meter Dan Konstruksi Dua Lapis Hotmix

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan peletakan batu pertama jalan Bokong-Lelogama. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT, Maksi Nenabu Kamis (16/5) menjelaskan, proyek peningkatan ruas jalan Bokong-Lelogama merupakan pembangunan yang bersifat inklusif dan berkelanjutan. Proyek jalan sepanjang 40 kilometer itu dibangun dengan konstruksi dua lapis hotmix dengan lebar mencapai 11 meter, lengkap dengan drainase.
Ia menjelaskan bahwa total panjang jalan Bokong-Lelogama mencapai 44,075 kilometer dan Pemerintah Kabupaten Kupang sudah mengintervensi sepanjang 3,35 kilometer. Karena itu pada tahun 2019 ini, Pemprov menangani 40 kilometer yang terbagi dalam empat segmen.
“Kondisi jalan ini sepanjang 16,52 kilo meter dengan kondisi lapen, sedangkan 27,55 kilo meter lainnya dalam keadaan rusak, dan kita akan bangun sekarang dengan konstruksi dua lapis hotmix, dengan lebar badan jalannya 5,5 meter dilengkapi dengan bangunan pelengkap pasangan batu dan drainase, sehingga totalnya mencapai 11 meter,” urainya.
Ia berharap akan ada partisipasi dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk ikut mendukung program ini, agar proyeknya dapat berjalan baik dan selesai tepat waktu. Partisipasi masyarakat juga diharapkan untuk mendukung dengan merelakan tanah maupun tanaman yang mungkin akan terkena dampak dalam proyek peningkatan jalan tersebut.
Tokoh masyarakat Desa Hueknutu, Samuel Honi dan Kepala Dusun IV Desa Hueknutu, Samuel Huma yang dimintai tanggapannya mengenai pembangunan ruas jalan provinsi tersebut, mengaku sangat bersyukur karena bisa mendapatkan pembangunan ruas jalan sepanjang 40 kilometer dalam satu tahun anggaran. Pasalnya ruas jalan yang ada dibangun sekitar awal tahun 1990-an dan belum pernah diperbaiki.
“Jelas kami sangat senang dengan pembangunan ini, dan kami mendukung penuh program Bapak Gubernur NTT dan juga bapak Bupati Kupang untuk membangun daerah kami menjadi lebih baik. Kami juga pasti tidak akan menolak memberikan sebagian tanah kami atau tanaman kami untuk digusur jika memang dibutuhkan dalam kesuksesan proyek ini,” jelas Samuel.
Pantauan VN, Kamis (16/5), kedatangan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk meletakkan batu pertama pembangunan jalan ini, sudah dinantikan oleh warga masyarakat setempat sejak pagi hari. Bahkan anak-anak sekolah pada SMP Negeri 1 Takari yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari lokasi acara, juga ikut berbaris di jalan depan sekolah mereka untuk memberikan salam kepada Gubernur VBL dan rombongan. Demikian halnya dengan anak-anak SD Inpres Bijaepasu yang berjarak sekitar lima kilometer sebelum lokasi juga ikut berbaris di ruas jalan depan sekolah mereka saat rombongan Gubernur NTT melintasi ruas jalan tersebut.
Gubernur VBL dan rombongan tiba di lokasi kegiatan pukul 09:57 Wita, disambut dengan pengalungan kain tenun ikat oleh tokoh masyarakat setempat, kemudian diiringi musik gong dan tarian perang memasuki lokasi, dan disambut lagi dengan natoni adat.
Usai peletakan batu pertama dan ramah tamah bersama, Gubernur VBL dan rombongan menyempatkan diri meninjau pembangunan ruas jalan ini sampai Lelogama.

Sumber:

Komentar