- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
RUSAK. Pembangunan jembatan ALBN II oleh PT Cemerlang yang baru rampung dikerjakan Desember 2018, sudah rusak. Foto diambil, Jumat (7/6) |
Kondisi pekerjaan jembatan ALBN II yang dikerjakan PT Cemerlang milik Petrus Layantara alias Ayumpa tahun 2018, kualitasnya dipertanyakan. Pasalnya, jembatan yang baru rampung dikerjakan bulan Desember 2018 itu, hingga kini sudah rusak.
Bahkan, bangunan pelengkap seperti tembok penahan ikut retak dan terlepas dari badan jembatan. Padahal, jembatan tersebut hingga kini belum digunakan bahkan kendaraan yang melintasi jembatan itu jarang, karena akses jalan ke terminal internasional Kefamenanu masih buntu.
Meski demikian, jembatan itu sudah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan.
Pantauan Timor Express, Jumat (7/6), jembatan ALBN II yang terletak di KM 9 jurusan Kupang Desa Naiola Timur Kecamatan Bikomi Selatan itu diduga dikerjakan asal jadi. Tampak ada beberapa titik kerusakan yang berada di jembatan itu seperti plat injak terlihat patah yang mengakibatkan hotmix di bagian barat jembatan ikut retak.
Kerusakan itu diduga tidak kuatnya pemadatan, sehingga terlihat seperti berbentuk kubangan di bagian plat injak jebatan ALBN II itu. Kuat dugaan, kerusakan itu akibat kualitas pekerjaan yang tidak sesuai bestek, sehingga walaupun sudah diperbaiki tapi kembali rusak.
Direktur PT Cemerlang, Petrus Layantara alias Ayumpa ketika dikonfirmasi Timor Express, Jumat (7/6) mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya kerusakan jembatan ALBN II yang dikerjakan pihaknya tahun anggaran 2018 dengan pagu sebesar Rp 10 miliar lebih.
Menurut Petrus, kerusakan jembatan ALBN II bukan hasil pekerjaanya, namun hasil pekerjaan dari perusahaan lain yang mengerjakan ruas jalan sekaligus jembatan ke arah terminal internasional Kefamenanu.
“Saya belum tahu kalau ada fisik pekerjaan yang rusak. Kalau kerusakan yang ada itu bukan hasil pekerjaan saya tapi itu perusahaan lain,” bantahnya.
Pihaknya akan meninjau langsung letak kerusakan pada jembatan ALBN II, apabila kerusakan tersebut hasil kerja PT Cemerlang, maka pihaknya akan memperbaiki sebelum masa pemeliharaan berakhir.
“Saya lihat dulu letak kerusakan itu. Kalau saya punya, maka akan saya perbaiki. Waktu pemeliharaan sampai akhir Juni 2019,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes kepada Timor Express, menegaskan, pihaknya meminta kepada kontraktor pelaksana dari masing-masing jembatan untuk bertanggung jawab terhadap kerusakan jembatan tersebut. Pasalnya, jembatan yang dibangun di jalur trans Timor tersebut harus dikerjakan secara baik dan benar karena selalu dilintasi oleh kendaraan yang bertonase besar.
Dikatakan, kerusakan tiga jembatan tersebut merupakan bentuk kelalaian dari PPK yang selama ini tidak mendampingi kontraktor pelaksana saat pekerjaan fisik berlangsung. Sehingga, PPK juga harus ikut bertanggung jawab atas proyek yang terbangkalai itu.
“Kontraktor pelaksana dan PPK harus bertanggung jawab atas pembangunan tiga jembatan ini. Apalagi konstruksi yang digunakan asal jadi sehingga kita harapkan segera diperbaiki,” tegasnya.
Sumber:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar