EDARAN LIBUR PASKAH TAHUN 2024

Dana Rp 2 M untuk Koridor V jangan Disalahgunakan

Fraksi Golkar mempertanyakan usulan anggaran Rp 2 miliar dari Pemerintah Kota Kupang untuk pembangunan Koridor V.
Hal ini ditanyakan Fraksi Golkar dalam pemandangan fraksi terhadap penjelasan Wali Kota Kupang tentang rancangan kebijakan umum perubahan APBD Kota Kupang tahun anggaran 2019.
Wakil Ketua DPRD Kota Kupang Tellendmark Daud saat diwawancarai di kantor DPRD Kota Kupang, Kamis (8/8), mengatakan, Fraksi Golkar ingin mengetahui dana sebesar Rp 2 miliar ini peruntukannya untuk apa. Jangan sampai diminta untuk mengerjakan pekerjaan fisik lagi.
“Jika memang untuk pekerjaan fisik maka kami tentunya tidak setuju. Toh yang dibangun sekarang saja bermasalah, masa mau munta tambah anggaran. Tetapi jika diminta untuk menyelesaikan pembayaran, maka tentunya itu harus diberikan karena pekerjaan yang telah dikerjakan,” katanya.
Tellen menjelaskan, jika pemerintah mengusulkan anggaran ini untuk melakukan pembayaran pada pihak ketiga, maka harus menggunakan kajian. Apakah benar pekerjaan yang dikerjakan itu sudah 100 persen atau belum.
“Karena jika kita bayarkan 100 persen, namun hasil audit mengatakan belum 100 persen, maka akan ada kerugian negara. Sebelum melakukan pembayaran agar pemerintah melakukan audit atau penghitungan secara pasti,” ujarnya.
Sementara itu anggota Fraksi PKB, Theodora Ewalde Taek juga mempertanyakan hal yang sama. Ewalde memberi penegasan kepada pemerintah agar dalam setiap penganggaran pembangunan taman, harus diikuti anggaran pemeliharaan.
“Karena ini taman, tentunya tumbuhan hidup yang harus dipelihara, disiram, dan dijaga. Jangan sampai setelah pembangunan, taman itu menjadi gersang dan tidak terurus,” katanya.
Ewalde mencontohkan taman Koridor V, tanaman yang ada sudah tidak segar lagi, banyak yang sudah kering. Dan akhirnya menambah pemandangan kering dan gersang di Kota Kupang. Padahal kehadiran taman itu untuk mengubah wajah kota ini agar tampak lebih segar.
“Katanya taman itu menjadi icon Kota Kupang, jadi kalau ada tamu dari luar datang langsung lihat wajah Kota Kupang. Tapi yang menjadi icon kota ini saja tidak mampu dijaga dan disiram. Apakah ini yang mau ditunjukan oleh pemerintah,” tegasnya.
Dia meminta kepada pemerintah agar saat mengusulkan anggaran pembangunan taman, juga harus dipikirkan anggaran untuk pemeliharaan. Jangan sampai setelah proyek taman setelah, maka tanaman yang ada juga selesai masa hidupnya.
“Tanaman yang ada di Koridor V katanya ada pucuk merah. Itu bukan pucuk merah lagi, sudah menjadi kering dan menjadi pucuk coklat dan kering,” terangnya.
Terpisah, Penjabat Sekda Kota Kupang, Elvianus Wairata saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran Rp 2 miliar untuk Koridor V yang diusulkan pemerintah itu diperuntukan untuk membayar pihak pelaksana atau kontraktor dan pengawas.
“Karena pekerjaan mereka sudah selesai dan pembayaran mereka belum dibayarkan 100 persen maka kami akan bayarkan menggunakan anggaran perubahan ini. Jadi bukan ditambah untuk pekerjaan fisik lanjutan atau lainnya,” kata Elvianus.
Sumber:

Komentar